Teroris Sri Lanka Mulai Sasar Infrastruktur

Teroris Sri Lanka Mulai Sasar Infrastruktur
Polisi Sri Lanka berjaga di dekat salah satu lokasi serangan bom Paskah. Foto: AFP

BACA JUGA: 10 Hari Bom Paskah, Sri Lanka Masih Dihantui Teror

Jubir Keuskupan Agung Kolombo Edmund Thilakaratne menegaskan, sumber asing menyatakan bahwa serangan susulan akan terjadi pekan ini. Karena itu, misa Minggu tak akan digelar di gereja akhir pekan nanti. Sangat mungkin misa itu hanya disiarkan lewat televisi dengan khotbah dari Ranjith.

The Week melansir, pemerintah Sri Lanka juga mulai mengencangkan pengawasan terhadap turis. Menteri Dalam Negeri Sri Lanka Vajira Abeywardana sudah menegaskan bahwa warga asing yang tak berizin harus dideportasi. Sejak itu, dua warga India ditangkap mulai Rabu karena tak punya visa yang valid.

Jelas, pemerintah tak ingin serangan 21 April silam terulang. Akibat ledakan di delapan titik terpisah itu, 257 orang meninggal. Korban luka yang masih harus dirawat di rumah sakit mencapai 47 orang. "Sebanyak 12 di antaranya dalam keadaan kritis," ujar Anil Jasinghe, pejabat Kementerian Kesehatan.

Komunitas muslim Sri Lanka pun tak mau tinggal diam. Banyak di antara mereka yang memberikan bocoran kepada pemerintah soal siapa saja yang mencurigakan. Pasalnya, mereka sudah tahu seluk-beluk Zahran Hashim, pemimpin NTJ sekaligus otak serangan bom Paskah.

Pada 2017 Sri Lanka Thowheed Jama'ath (SLTJ) sampai menggelar konferensi pers yang menyatakan bahwa Hashim merupakan sosok berbahaya. Namun, pemerintah cuek. (bil/c5/dos)


Ancaman bom di Sri Lanka pasca serangan bom Paskah terus muncul. Kemarin, Jumat (3/5) otoritas Sri Lanka kembali menambah personel untuk berjaga di area baru.


Redaktur & Reporter : Adil

Sumber Jawa Pos

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News