Terowongan di Darwin Ini Disulap Jadi Tempat Konser Musik


ABC; Emilia Terzon
Ia mengungkapkan, "Jika Anda menyamping di dalam terowongan, kedengarannya seperti kamar mandi. Tak ada efeknya. Jika Anda melihat panjang terowongan, Anda menyusun pola gelombang berdiri.â€
"Mereka benar-benar indah. Itu sebabnya saya di sini dan terus datang kembali," imbuhnya.
Festival musik bawah tanah
Pekan ini, Anne kembali ke salah satu ruang terpanjang di jaringan itu, yakni "terowongan lima", bersama dengan para penyanyi dan musisi untuk sebuah Festival Musik Bawah Tanah selama seminggu.
Termasuk dalam artis yang tampil adalah Henk Rumbewas kelahiran Papua Barat, seorang warga, penyanyi dan pemain gendang asal Darwin yang menggunakan musik tempat kelahirannya untuk memunculkan kesadaran akan upaya melepaskan diri dari Indonesia.
"Malam pertama saya datang ke terowongan itu, saya kira itu menakjubkan. Ini seperti pengeras suara. Ini adalah alat yang sangat sensitif," aku Henk.

ABC; Emilia Terzon
Pemain seruling Jepang ‘Shakuhachi’, Anne Norman, sedang menimbang merkusuar ketika ia menemukan ruang pertunjukan potensial di dalam tebing
- Industri Alas Kaki Indonesia Punya Potensi Besar, Kenapa Rawan PHK?
- Apa Arti Kemenangan Partai Buruh di Pemilu Australia Bagi Diaspora Indonesia?
- Dunia Hari Ini: Presiden Prabowo Ucapkan Selamat Atas Terpilihnya Lagi Anthony Albanese
- Mungkinkah Paus Baru Datang dari Negara Non-Katolik?
- Partai Buruh Menang Pemilu Australia, Anthony Albanese Tetap Jadi PM
- Dunia Hari Ini: Israel Berlakukan Keadaan Darurat Akibat Kebakaran Hutan