Terpacu Deregulasi dan Bunga Murah, Otomotif Bakal Bergairah

Terpacu Deregulasi dan Bunga Murah, Otomotif Bakal Bergairah
Ilustrasi Foto: Jawa Pos

Angka penjualan yang sudah tercatat merupakan laporan 25 agen pemegang merek (APM) partisipan. Padahal, secara total, ada 31 partisipan dalam GIIAS 2016. Itu belum termasuk partisipan lain seperti aksesori, peralatan bengkel, dan penunjang otomotif yang lain.

Namun, berdasar angka yang sudah bisa dilaporkan, Rizwan mengakui, nilai dan jumlahnya masih lebih kecil daripada 2015. Pada tahun lalu, kendaraan terjual 19.380 unit atau senilai Rp 5,7 triliun.

Meski begitu, total pengunjung bisa diyakini melampaui pencapaian tahun lalu. Hingga Sabtu atau setara sembilan hari penyelenggaraan, jumlah pengunjung menembus 400 ribu orang.

Sebaliknya, pada 2015, angka 400 ribu pengunjung tercapai pada hari terakhir. ’’Ya memang bisa saja lebih dari 400 ribu kalau diasumsikan ada tambahan 40 ribu pengunjung lagi (rata-rata harian, Red) hari ini (kemarin, Red),’’ ujar Rizwan.

Dia menegaskan, transaksi jual beli, terutama produk mobil, secara utuh merupakan sebuah konsekuensi penyelenggaraan sebuah pameran yang besar. ’’Tujuan GIIAS tidak menjual. International show tidak menjual. Tapi, kalau ada penjualan, itu efek saja,’’ tuturnya.

Tujuan utama ajang sejenis, termasuk GIIAS, lanjut Rizwan, menyampaikan perkembangan inovasi dan keunggulan produk masing-masing merek dan industri secara umum. Industri otomotif Indonesia memiliki masa depan dengan etalase di ajang tersebut.

Direktur Marketing PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) Donny Saputra menuturkan, pasar mobil nasional berpotensi meningkat pada semester kedua ini.

’’Indikator utamanya, ekonomi membaik dan banyak produk baru yang diluncurkan melalui GIIAS ini dan pascanya,’’ katanya saat ditemui di booth Suzuki di GIIAS, ICE BSD, Tangerang, Jumat (19/8).

JAKARTA - Deregulasi pemerintah dan tren penurunan suku bunga meningkatkan kepercayaan diri para pelaku industri otomotif. Mereka yakin industri

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News