Terpojok 99 Tahun

Terpojok 99 Tahun
Dahlan Iskan memasak di rumah sahabatnya, John Mohn di Hays, Kansas, Amerika Serikat. Foto: disway.id

Cobalah tebak: apa maksudnya. Udang jenis apa yang ada di balik peyek-e.

Banyak yang membaca begini: itulah saatnya kaum kulit putih bangkit. Unjuk diri. Tampil. Show of force. Setelah berminggu-minggu seperti terpojokkan oleh demo kulit hitam di seluruh negeri.

Apalagi demo antiras itu sukses mengusung tema: Black Lives Matter. Sampai semua pemain Liga Inggris pun ikut serta. Mereka mengganti nama di belakang kaus dengan tulisan setengah lingkar: Black Lives Matter.

Dunia menyambut gerakan antiras itu dengan gegap gempita. Trump tidak hanya terpojok di dalam negeri. Pun sampai Eropa.

Lawan! Itulah sikap akhir Trump.

Hebohnya bukan main. Penentangan rencana kampanye besar di Oklahoma itu meluas. Sampai digugat ke pengadilan. Namun Trump yang menang.

Trump tetap kukuh dengan perlawanannya. Hanya tanggalnya saja ia mundurkan sehari --tumben mau.

Kalau tidak diundur memang bisa kacau. Di Juneteenth itu sudah ditetapkan acara lain: peringatan 99 tahun kerusuhan rasial itu.

Mereka tidak peduli dengan virus corona baru. Mereka abaikan peringatan dari gugus nasional antivirus. Mereka tidak akan jaga jarak.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News