Tersinggung Solo Disebut Surga Teroris, Atilah Soeryadjaya Pentaskan Tari Kolosal

Seluruh Pemain Asli Solo, Tampil Perdana di Singapura

Tersinggung Solo Disebut Surga Teroris, Atilah Soeryadjaya Pentaskan Tari Kolosal
Tersinggung Solo Disebut Surga Teroris, Atilah Soeryadjaya Pentaskan Tari Kolosal
Sebuah koran Singapura pernah menyebut Solo sebagai surga para teroris. Sebagai warga Solo, hati Atilah menjerit. Dia ingin menghapus stigma itu. Caranya, dia bikin pementasan tari kolosal unik yang berakar pada tradisi Keraton Solo. Lalu, dia tampilkan tari itu di depan publik Singapura. Bagaimana Atilah mewujudkan ide besarnya?

M. HILMI SETIAWAN, Jakarta

WAJAR jika Atilah tersengat ketika Solo diberi stigma surga para teroris. Maklum, perempuan yang lahir dengan nama Bandara Raden Ayu Atilah Rapratiati itu adalah cucu Mangkunegara VII, raja Keraton Mangkunegaran, Solo.

   

Stigma negatif tentang Solo itu dimuat sebagai headline di sebuah surat kabar Singapura pada 2009. Saat itu judulnya Solo Is A Heaven for Terrorist.

Berita itu membuat Atilah jengkel. Di benaknya kala itu, langsung tebersit tekad harus mengembalikan citra Solo melalui sebuah karya seni. Sebab, Solo adalah kota yang kaya akan seni dan budaya. Waktu itu Atilah bertanya, bagaimana caranya dan siapa yang akan melakukannya. Setelah berpikir cukup lama, akhirnya Atilah memutuskan untuk menggarap sendiri proyek seni untuk memperbaiki citra Kota Solo tersebut.

Sebuah koran Singapura pernah menyebut Solo sebagai surga para teroris. Sebagai warga Solo, hati Atilah menjerit. Dia ingin menghapus stigma itu.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News