Terungkapnya Tindakan Kekerasan di Sejumlah Pusat Penitipan Anak di Australia
Penyelidikan ini mengungkap kalau sektor 'childcare' dilanda krisis dengan adanya pencatutan, kegagalan sistem, dan celah dalam aturannya.
Dengan proses pengadilan sedang berlangsung, nama asli Jane tidak bisa kami terbitkan. Tapi ia tetap ingin membagikan pengalamannya.
"Saya tidak ingin orang tua mana pun mengalami apa yang saya alami."
Diikat, dicubit, dilempar
Jane mengatakan putranya memiliki "senyuman terlebar", "tawa paling lucu". Ia juga penuh empati dan energik.
Putranya pertama kali dititipkan di salah satu cabang Jumpstart Education di negara bagian New South Wales ketika berusia tiga tahun.
Saat itu ia tidak bisa berbicara dan perkembangannya tertinggal dari anak-anak lain.
Dalam video promosinya, Jumpstart menyebut diri mereka sebagai sebuah perusahaan yang hangat dan ramah.
Mereka mengaku beroperasi "dengan filosofi kalau setiap anak akan belajar dengan cara dan kecepatan yang berbeda."
Balita di Australia dibiarkan di 'highchair' selama berjam-jam, diberi makan secara paksa, dicubit, ditarik, dan dilemparkan ke tanah oleh staf penitipan anak
- Dunia Hari Ini: Amerika Serikat Sepakat untuk Membangun Kembali Ukraina
- Dunia Hari Ini: Pakistan Tuding India Rencanakan Serangan Militer ke Negaranya
- Dunia Hari Ini: PM Terpilih Kanada Minta Waspadai Ancaman AS
- Dunia Hari Ini: Sebuah Mobil Tabrak Festival di Kanada, 11 Orang Tewas
- Dunia Hari Ini: Siswa SMA Prancis Ditangkap Setelah Menikam Teman Sekelasnya
- Dunia Hari Ini: Gempa Bumi Berkekuatan 6,2SR Mengguncang Turkiye, 150 Warga Luka-luka