Tetangga N

Oleh: Dahlan Iskan

Tetangga N
Dahlan Iskan (Disway). Foto: Ricardo/JPNN.com

Malam itu saya memang tidur di kantor. Hampir setiap malam saya tidak pulang ke kos-kosan, walau hanya 400 meter dari kantor.

Baca Juga:

Tempat tidur di kantor lebih nyaman –di arena lesehan. Ber-AC. Bersih dan sarung bantalnya diganti setiap hari. Kamar mandinya juga wangi. Jauhlah dibandingkan kos-kosan untuk karyawan baru yang gajinya hanya Rp 200 ribu per bulan.

"Kantor didemo. JTO bisa panggil Yoseb?" tanya Satpam.

"Yoseb? Siapa? Saya belum kenal," jawab saya sambil mengucek-ucek mata yang masih belekan.

"Yoseb copy editor," kata Satpam.

Saya menggelengkan kepala.

Saya benar-benar belum kenal nama Yoseb. Lagi pula saya wartawan yang baru bekerja dua minggu. Saya baru kenal redaktur rubrik. Belum kenal copy editor.

"Yuli Setyo Budi. Yoseb. Kodenya JOS!" kata Satpam menjelaskan.

Dua babi dan satu Yoseb membuat media yang saya pimpin bermasalah. Anda sudah tahu nama media di zaman itu: Jawa Pos.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News