Tetap Berlatih meski Venue Diberondong Peluru

Tetap Berlatih meski Venue Diberondong Peluru
Tetap Berlatih meski Venue Diberondong Peluru

Meski dalam kondisi perang, para pesepak bola dan atlet cabang olahraga lain tetap rajin berlatih. Mereka seperti tidak menghiraukan kondisi yang dialami negaranya. Bahkan, ketika peluru memberondong tempatnya berlatih sekalipun.

"Kalau seperti itu, kami cepat-cepat bersembunyi untuk menyelamatkan diri," ujarnya.

Younis mengakui, secara finansial mereka amat kekurangan. Karena itu, mau tidak mau, para atlet harus berlatih dengan fasilitas seadanya.

"Untuk mengikuti ISG ini kami memang menggunakan uang negara. Tapi, jumlahnya tidak seberapa. Yang penting, kami bisa tampil di sini," kata Younis.

Sementara itu, Bader Makky, media manager of POC (Palestine Olympic Committee) menuturkan, keberangkatan kontingan Palestina ke ISG sebagai bagian dari perjuangan mereka mempertahankan harga diri bangsa. POC ingin menunjukkan bahwa sebagai negara yang berdaulat, Palestina tetap eksis.

"Kami berjuang melalui olahraga agar seluruh dunia tahu bahwa Palestina eksis sebagai negara berdaulat. Kami tidak akan menyerah dengan apa yang terjadi saat ini," terang Bader.

Bader menegaskan, perjuangan mereka membangun olahraga cukup berat. Pasalnya, sarana latihan untuk cabang-cabang olahraga di luar sepak bola belum banyak. Selain itu, kondisi keuangan negara yang terbatas menuntut mereka untuk bisa menyiasati latihan. Salah satunya program latihan bersama.

"Kami punya negara sahabat, yang membantu kami untuk mengembangkan olahraga. Karena itu, atlet kami tak hanya berlatih di dalam negeri. Banyak yang berlatih di luar negeri," ujarnya.

DI tengah desingan peluru, pembinaan olahraga di Palestina dan Syria tetap berjalan. Bahkan, dua negara itu aktif mengirimkan delegasi atletnya ke

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News