Tidak Hanya Luhut Panjaitan yang Incar PT Inalum
Kamis, 07 Juli 2011 – 01:51 WIB
"Kami tidak mungkin sendirian, karena itu besar. Jepang saja menggunakan konsorsium," terang Ahmad. Hanya saja, Ahmad yang kemarin mengaku sedang di Bali, tidak mau menyebutkan berapa persen saham yang ingin dimiliki anggotanya. Dia juga belum mau menyebutkan "bendera" perusahaan yang berminat ikut membeli saham Inalum dimaksud.
Baca Juga:
Apa motivasi ikut terlibat? Ahmad mengatakan, semua pengusaha sudah barang tentu ingin ikut terlibat. Alasannya, PT Inalum merupakan perusahaan besar dan strategis. Dari pertimbangan bisnis, Inalum yang memproduksi alumunium itu juga punya prospek yang teramat cerah.
"Kita, di dalam negeri saja, masih sangat membutuhkan alumunium. Alumunium itu logam yang sangat dibutuhkan setelah besi. Sekarang ini, semua alat angkut menggunakan bahan alumunium karena lebih ringan dibanding besi," terangnya.
Sebelumnya diberitakan, hingga saat ini kelompok kerja (pokja) penyiapan pengakhiran Master Agreement yang tugasnya mempersiapkan pemutusan kontrak dengan perusahaan Jepang Nippon Asahan Alumunium (NAA), belum pernah membahas mengenai siapa saja yang nantinya akan dilibatkan dalam pengelolaan Inalum pasca 2013. Pokja hingga saat ini masih berkutat melakukan kajian terhadap sejumlah opsi model pengelolaan Inalum pasca 2013 mendatang.
JAKARTA -- Ternyata bukan hanya Jenderal TNI (Purn) Luhut Panjaitan yang punya keinginan untuk terlibat dalam pengelolaan PT Indonesia Asahan Aluminium
BERITA TERKAIT
- Penyaluran KUR BRI Capai Rp 59,96 Triliun Hingga Akhir April 2024
- Harga Emas Antam Hari Ini Selasa 28 Mei 2024, Sebegini Per Gram
- Moeldoko Dorong Pesantren Jadi Pilar Ketahanan Pangan Nasional
- Nana Sudjana Luncurkan Penyelenggaraan Bank Jateng Borobudur Marathon 2024 Berhadiah Rp 2,6 Miliar
- Beli Rumah lewat Sistem Lelang Bank, Siapa Takut? Simak 7 Tip Ini
- Aksi Hijau Inalum untuk Lingkungan dan Bisnis Berkelanjutan