Tiga Kecamatan Krisis Air, Ribuan Warga Terimbas

Tiga Kecamatan Krisis Air, Ribuan Warga Terimbas
Tiga Kecamatan Krisis Air, Ribuan Warga Terimbas
Dia menjelaskan, kosongnya sumber air di Kecamatan Dawarblandong terjadi tidak hanya karena kekeringan. Beberapa waduk di sana yang selama ini menjadi penyangga sumber air bersih juga mengering. Volume air yang tersisa tidak bisa mencukupi kebutuhan seluruh warga. ''Bisa dibayangkan, satu titik waduk dipakai untuk semua aktivitas. Ya minum, mencuci, juga ke­butuhan minum hewan piaraan dan MCK (mandi, cuci, kakus),'' bebernya. 

Sedangkan kasus rawan air bersih terjadi di empat desa di Kecamatan Ngoro. Sebab, mata air Gunung Penanggungan yang menjadi andalan warga tidak keluar. ''Wilayah Ngoro berada di utara Gunung Penanggungan. Berbeda dengan Trawas yang berada di selatan gunung sehingga sumber airnya cukup besar,'' paparnya. 

Untuk memenuhi kebutuhan air bersih, BPBD melakukan berbagai langkah. Misalnya, memasok air bersih dengan menggunakan tangki air di 15 desa secara bergantian. Khususnya di sepuluh desa di Kecamatan Dawarblandong. Pihaknya mengusulkan pula program pipanisasi bagi empat desa di Kecamatan Ngoro. ''Sumber airnya bisa kita ambil dari balik gunung. Tepatnya di Desa Belik dan Duyung Kecamatan Trawas. Di sana sumber airnya cukup deras,'' tuturnya. 

Tetapi, lanjut dia, program pipanisasi urung dilakukan. Menurut Tanto, di Ngoro diusulkan kembali pengeboran sumber air di titik lain dengan cara mendatangkan tim ahli yang kompeten. Pihaknya memanfaatkan wilayah pedesaan di bawah lereng Penanggungan. ''Prinsipnya, mencari sumber air di bawah yang kapasitasnya besar biar tidak mengganggu kebutuhan air warga yang tinggal di bawah,'' jelasnya. 

MOJOKERTO - Kemarau panjang mengakibatkan sebagian wilayah Kabupaten Mojokerto krisis air bersih. Dalam sebulan terakhir ini, puluhan ribu warga

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News