Timses Akom Sebut Ada Persekongkolan Jahat Jelang Munaslub
jpnn.com - JAKARTA - Komite etik musyawarah nasional luar biasa (munaslub) Partai Golkar 2016 ditantang membereskan keberadaan pemilik suara illegal bersatus pelaksana tugas (Plt). Hal itu dinilai lebih penting daripada mengurusi hal-hal yang bersifat sepele.
"Sekarang ini benahi dulu lah plt-plt. Ini kan harus dikedepankan daripada ngurusin hal yang tidak penting," kata anggota tim sukses calon ketua umum Golkar Ade Komarudin, Firman Subagyo saat dihubungi dari Jakarta, Rabu (11/5).
Informasi yang diterimanya menyebutkan bahwa fenomena plt di DPD I maupun II banyak terjadi menjelang munaslub. Bahkan, jumlahnya mencapai ratusan orang.
"Di Sulawesi Tenggara, ada pendukung calon lain, lima orang sudah di Plt-kan. Ada lagi Sulawesi Selatan juga seperrti itu. Jumlahnya (total) sudah mencapai 125 orang lebih saya dengar," ungkapnya.
Bila pemilik suara munaslub yang bersatus plt jumlahnya 125 orang lebih, itu berarti 20 persen dari suara sah dalam pemilihan ketua umum nanti. Bila dimobilisasi salah satu calon,maka akan berdampak besar bagi kemenangan.
"Ini kan namanya persekongkolan kejahatan yang dilakukan dengan cara-cara tidak demokratis. Apakah Golkar ini akan dihancurkan dengan cara seperti ini? Saya kira tidak rela," pungkasnya.(fat/jpnn)
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Pesan Penting Kemendagri dalam Musrenbang Riau 2024
- 5 Berita Terpopuler: Seleksi PPPK, Seluruh Honorer Diangkat ASN, Gaji 13 Menanti
- Terima Kunjungan Country Head YouTube Indonesia, Ketua MPR Bamsoet Sampaikan Hal Ini
- Perlindungan Pekerja Migran Indonesia Secara Menyeluruh Harus Segera Diwujudkan
- Ketua MPR Sebut Keputusan Jenderal Agus Subiyanto soal Penyebutan OPM Sudah Tepat
- Human Initiative Targetkan'Sebar Kurban' Jangkau Pelosok dan Wilayah Krisis Kemanusiaan