Tingkat Kemacetan Jakarta 61 Persen, PSI Minta WFH Kembali Diterapkan

Tingkat Kemacetan Jakarta 61 Persen, PSI Minta WFH Kembali Diterapkan
Ilustrasi kemacetan Jakarta. WFH dinilai bisa menjadi solusi jitu. Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Sekretaris Fraksi Partai Solidaritas Indonesia (PSI) DPRD DKI Jakarta William Aditya Sarana menyebutkan opsi work from home (WFH) masih menjadi strategi jitu mengurangi kemacetan di ibu kota.

Menurut William, saat ini tingkat kemacetan (congestion level) di Jakarta mencapai 61 persen.

Sementara itu, di hari dan jam yang sama pada 2019, tingkat kemacetan Jakarta hanya 56 persen.

"WFH satu-satunya metode yang terbukti mengurangi kemacetan Jakarta secara signifikan, sudah terbukti tiga tahun yang lalu," ucap William dalam keterangannya, Selasa (14/2).

Menurut dia, upaya Dinas Perhubungan DKI menutup 27 jalur putar balik sebagai salah satu solusi mengurangi macet Jakarta tidak akan berdampak banyak.

"Kemacetan tidak akan berkurang signifikan dengan cara menutup jalur putar balik," kata dia.

Anggota Komisi A DPRD DKI Jakarta itu juga meminta Disnaker memetakan pola kerja hybrid untuk perusahaan-perusahaan yang ada di ibu kota.

Pemetaan itu mencontoh kota-kota besar dunia yang sudah menerapkan kerja hybrid karena terbukti bekerja dari rumah tidak mengurangi produktivitas.

Politikus PSi William Aditya Sarana menyebutkan opsi work from home (WFH) masih jitu untuk mengurangi kemacetan Jakarta. Disnaker harus lakukan pemetaan.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News