Tingkatkan Akses Pembiayaan Pertanian, Kementan Andalkan FPPS

Tingkatkan Akses Pembiayaan Pertanian, Kementan Andalkan FPPS
Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (Kementan) Sarwo Edhy. Foto: Kementan

"Jumlah FPPS pada tahun 2017 adalah sejumlah 864 orang. Dengan berjalannya waktu terdapat FPPS yang mengundurkan diri sejumlah sepuluh orang sehingga jumlah saat ini adalah 854 orang," bebernya.

Berdasarkan hasil evaluasi yang dilakukan Ditjen PSP dari tahun 2017 hingga 2018, FPPS berperan dalam  akselerasi penyaluran KUR.

Di antara hasilnya adalah pada 2017 melalui dana operasional pusat tercapai penyaluran KUR sektor pertanian senilai di atas Rp 10,5 miliar di Provinsi Jawa Barat melalui Bank BJB. 

Pada 2018 melalui dan dekon dan TP, dari 32 provinsi, yang telah melaporkan capaian adalah 16 provinsi, dengan capaian usulan pelaku usaha yang akses KUR sejumlah 1095 debitur dan usulan kredit Rp 44,6 miliar. 

Pada 2019 ini, lanjut Sarwo Edhy peran FPPS diperluas untuk mendampingi petani mengakses ke sumber-sumber pembiayaan pertanian baik program KUR maupun fasilitasi pembiayaan lainnya.

"Dinas pertanian provinsi dan kabupaten diharapkan dapat membuka jalan bagi para FPPS melalui koordinasi dengan perbankan dan sumber pembiayaan lainnya untuk dapat ditindaklanjuti," ujar Sarwo Edhy. (adv/jpnn)


Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementerian Pertanian (Kementan) menggerakkan Fasilitator Pembiayaan Petani Swadaya (FPPS) yang dimulai sejak 2017 hingga saat ini.


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News