Tiongkok Bermanuver di Pasifik, Menhan Australia Desak Koalisi Bertindak

Tiongkok Bermanuver di Pasifik, Menhan Australia Desak Koalisi Bertindak
Wakil Perdana Menteri sekaligus Menteri Pertahanan Australia Richard Marles melakukan kunjungan resmi ke Amerika Serikat pekan ini. (AP News: Manuel Balce Ceneta)

Menteri Pertahanan Australia, Richard Marles, menyerukan kerja sama yang lebih erat dengan Amerika Serikat demi menghindari apa yang dia sebut sebagai "kegagalan pencegahan bencana" di kawasan Indo-Pasifik.

Menhan Marles menyatakan hal itu dalam pidato di Washington DC dan menyebut Tiongkok terlibat dalam pengembangan kekuatan militer terbesar sejak akhir Perang Dunia II.

"Sangat besar. Hal itu telah mengubah keadaan strategis Indo-Pasifik dan dunia," katanya saat memaparkan pandangannya dalam forum yang digelar Center for Strategic and International Studies (CSIS), Senin (11/07).

Dia memperingatkan aliansi Australia dan AS tidak akan "tinggal diam" begitu saja, seraya menambahkan bahwa aliansi akan beroperasi di lingkungan strategis yang jauh lebih menantang di tahun-tahun mendatang.

"Aliansi ini perlu berkontribusi untuk menyeimbangkan kekuatan militer yang bertujuan untuk menghindari kegagalan pencegahan bencana," katanya.

"Peristiwa di Eropa memperjelas risiko yang kita hadapi ketika pengembangan militer satu negara bisa meyakinkan pemimpinnya bahwa manfaat konflik sepadan dengan risikonya," tutur Menhan Marles.

Dia tidak secara khusus merujuk Taiwan dalam pidatonya tapi mengatakan invasi Rusia ke Ukraina tidak dapat dibiarkan.

"Dengan memastikan taktik [invasi] seperti itu gagal, kita dapat menghalangi upaya mereka di masa depan, baik di Eropa, Indo-Pasifik, atau tempat lainnya," katanya.

Menteri Pertahanan Australia, Richard Marles, menyerukan kerja sama yang lebih erat dengan Amerika Serikat demi menghindari apa yang dia sebut sebagai

Sumber ABC Indonesia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News