Tiongkok Permalukan Australia, PM Morrison Murka

Tiongkok Permalukan Australia, PM Morrison Murka
Foto ini dibuat oleh seorang seniman di China dan disebar di akun media sosial Weibo pekan lalu, tampaknya didasarkan atas rumor adanya anggota pasukan khusus Australia (SAS) yang memotong leher remaja Afghanistan berusia 14 tahun yang mereka anggap simpa

Menteri Luar Negeri Bayangan Penny Wong juga menyesalkan dan menggambarkan postingan pejabat China itu sebagai "serampangan" dan "menghasut".

"Taktik sepeerti ini akan menghadapi kecaman terpadu dari masyarakat Australia dan akan dinilai dengan keras oleh masyarakat internasional," katanya.

"Tuduhan dalam Laporan Brereton telah membuat Australia merasa ngeri. Yang membedakan kami yaitu kami menanggapinya secara bermartabat, transparan, dan bertanggung jawab," ujar Senator Penny Wong.

Tiongkok Permalukan Australia, PM Morrison Murka Photo: Juru bicara Kementerian Luar Negeri China Zhao Lijian memposting foto rekayasa ke akun Twitternya, tampaknya disengaja untuk menyerang reputasi Australia. (Supplied: Chinese Ministry of Foreign Affairs)

 

Pekan lalu, Zhao Lijian mengatakan China "mengutuk keras" tindakan prajurit SAS, dan mengatakan Laporan Brereton "sepenuhnya mengungkap kemunafikan terkait HAM dan kebebasan yang selalu diucapkan negara-negara Barat".

Namun pada hari Senin, Zhao secara dramatis meningkatkan serangannya ke Australia, dan membuat postingan di akun Twitternya bahwa dia "dikejutkan oleh pembunuhan warga sipil dan tahanan Afghanistan oleh tentara Australia."

Dia menyertakan postingan tersebut dengan ilustrasi foto rekayasa yang menunjukkan seorang tentara Australia yang menyeringai sembari memegang pisau berdarah yang diletakkan ke leher seorang anak yang menggendong seekor domba.

Wajah anak itu ditutupi kain biru. Tulisan di bawah foto itu berbunyi: "Jangan takut, kami datang membawakan kedamaian untuk Anda!"

Perdana Menteri Scott Morrison menuntut Pemerintah China menghapus sebuah postingan 'menjijikkan' yang menyerang Angkatan Bersenjata Australia (ADF), terkait dengan dugaan kejahatan perang di Afghanistan

Sumber ABC Indonesia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News