Tiongkok Takkan Kendurkan Kekuatan Militer
Sengketa Laut Cina Selatan: Filipina Punya Nama Baru, Vietnam Siapkan Militer
Rabu, 15 Juni 2011 – 06:05 WIB
"Beberapa negara terlalu berlebihan menanggapi kekuatan maritim dan kedaulatan Tiongkok. Dari situ, sebenarnya masalah bermula," tutur Hong. Jika memang dianggap melanggar, menurut dia, Beijing siap berdialog dengan negara-negara tetangganya. Tapi, sejauh ini Beijing merasa tak melakukan kesalahan apapun. Pemerintahan Hu juga menolak jika pihaknya dianggap mengintimidasi.
Terkait ajakan dialog itu, Hong juga menegaskan bahwa Tiongkok hanya mau melakukan pembicaraan dengan negara-negara tetangganya yang merasa terancam. "Kami harap negara-negara lain yang tak ada hubungannya dengan sengketa Laut Cina Selatan atau peningkatan militer Tiongkok di kawasan itu tidak ikut campur," tegasnya merujuk pada Amerika Serikat (AS).
Senin lalu (13/6), Senator AS Jim Webb mengecam keras kebijakan Tiongkok di Laut Cina Selatan yang dianggapnya sebagai provokasi. Dalam kesempatan itu, Webb juga mengaku siap menjadi penengah dalam dialog regional antara Tiongkok dan negara-negara tetangganya terkait isu tersebut. Sebelumnya, Filipina minta bantuan AS untuk menyelesaikan krisis di Laut Cina Selatan.
"Saya rasa kehadiran mitra kami, AS, bisa meredam ketegangan di kawasan ini. Dengan kehadiran mereka (militer AS), kami akan kembali bebas melintas di wilayah perairan itu sesuai hukum internasional yang berlaku," ungkap Noynoy. Menurut dia, dengan kekuatan militer yang jauh lebih besar daripada negara-negara tetangganya, Tiongkok cenderung bertindak sewenang-wenang.
BEIJING - Suasana di perairan Laut Cina Selatan masih tegang. Itu terkait sengketa antara Tiongkok, Vietnam, dan Filipina belakangan ini terkait
BERITA TERKAIT
- Kemlu RI: World Water Forum di Bali Bakal Melahirkan Deklarasi Bersejarah
- Alhamdulillah, Israel dan AS Pastikan 160 Ribu Bahan Bakar Telah Terkirim ke Gaza
- Soal IUU Fishing, RI Tidak Perlu Berkompromi dengan Vietnam
- Jemaah Islamiyah Kembali Berulah, Dua Polisi Malaysia Tewas di Markas
- Tahan Bantuan untuk Israel, Joe Biden 'Dihajar' DPR Amerika
- Stafsus Kementerian Investasi Pradana Soroti Ketidakadilan Kerja Sama Antarnegara