Tjong A Fie Mansion, Rumah Keluarga yang Disulap Jadi Museum
Terinspirasi Museum Picasso, Padukan Tiga Budaya
Rabu, 16 Juni 2010 – 09:53 WIB
"Kami ingin rumah itu jadi museum hidup untuk mengenang leluhur kami," ujar Fon Prawira, sang penggagas, ketika ditemui Jawa Pos pekan lalu.
Keluarga Tjong A Fie pindah ke Denmark pada 1921 dan baru kembali ke Indonesia pada 1930. Selama sembilan tahun itu, rumah tersebut dibiarkan kosong. Semula, anak-anak Tjong A Fie kembali mendiami rumah itu. Namun, tinggal keluarga Fon Prawira yang bertahan di sana hingga kini.
Rumah fantastis Tjong A Fie itu memang mengundang banyak investor yang bermaksud membelinya. Tak sedikit yang mengajukan penawaran untuk menjadikan bangunan tersebut sebagai tempat komersial. Misalnya, ada yang ingin mengubahnya menjadi rumah makan. Ada juga yang berniat menjadikannya hotel atau penginapan, mengingat rumah tersebut mempunyai banyak kamar.
Fon menyatakan pernah tergoda untuk menerima tawaran menggiurkan itu. Namun, setelah berpikir panjang dan bermusyawarah dengan keluarga besar Tjong A Fie, Fon tak rela melepasnya. "Saya berpikir jangka panjang mengenai kondisi bangunan itu," ungkap dia.
NAMA Tjong A Fie tak dapat dipisahkan dari sejarah Medan. Orang kaya raya itu merupakan dermawan yang menyumbang banyak untuk pembangunan gedung-gedung
BERITA TERKAIT
- Ninis Kesuma Adriani, Srikandi BUMN Inspiratif di Balik Ketahanan Pangan Nasional
- Dulu Penerjemah Bahasa, kini Jadi Pengusaha Berkat PTFI
- Mengintip Pasar Apung di KCBN Muaro Jambi, Perempuan Pelaku Utama, Mayoritas Sarjana
- Tony Wenas, Antara Misi di Freeport dan Jiwa Rock
- Hujan & Petir Tak Patahkan Semangat Polri Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Wilayah Terluar Dumai
- Tentang Nusakambangan, Pulau yang Diusulkan Ganjar Jadi Pembuangan Koruptor