TKA China Bentrok dengan Pekerja Lokal di Morowali, ART Sentil Kemenkumham

jpnn.com, JAKARTA - Anggota DPD RI Abdul Rachman Thaha (ART) menyentil Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham) soal pengawasan tenaga kerja asing setelah TKA China bentrok dengan pekerja lokal di PT GNI, Morowali Utara, Sabtu (14/1) lalu.
Bentrokan TKA China dengan pekerja lokal di areal perusahaan smelter itu menewaskan dua orang tenaga kerja.
Bagi anggota DPD RI asal Sulteng itu, bentrokan TKA dengan pekerja lokal tersebut sangat menyentakkan hati.
Oleh karena itu, dia meminta penjelasan bagaimana Kemenkumham melalui Ditjen Imigrasi mengawasi masuknya TKA ke tanah air, terutama ke Morowali.
"Ini yang harus, Pak Wamen, diawasi. Begitu besar arus (TKA) yang masuk semenjak Covid-19. Ini luar biasa, pak," ucap Abdul Rachman saat rapat dengan Kemenkumham di Komite I DPD, Senin (16/1).
Dia menyebut Sulteng memiliki kekayaan alam melimpah yang telah memberi kontribusi bagi pendapatan negara.
Abdul Rachman menyebut warga Sulteng tidak anti terhadap investasi, tetapi dengan adanya UU Cipta Kerja, negara seharusnya berpihak kepada rakyat.
"Saya meminta negara negara harus hadir di tengah-tengah warga kami di Morowali. Begitu rakyatmu dianiaya, maka negara harus hadir melindungi warganya," ujar senator yang beken disapa dengan inisial ART itu.
Anggota DPD RI Abdul Rachman Thaha (ART) menyentil Kemenkumham soal pengawasan pekerja asing terkait TKA China bentrok dengan pekerja lokal di Morowali.
- Pimpinan Komisi III Minta Polisi Tindak Perusuh Saat May Day di Semarang
- Gubernur Sulteng Data Perusahaan Tambang Perusak Lingkungan
- Minta Kepastian Hukum Bagi Buruh, Sahroni: Upah Dibayarkan, Jangan Ada Ijazah Ditahan
- Kunker ke Kepulauan Riau, BAM DPR Berjanji Serap Aspirasi Warga Rempang
- Dukung Curhatan Gubernur Anwar Hafid soal DBH Pertambangan, ART: Sulteng Butuh Keadilan
- Ketua Komisi II DPR Sebut Kemandirian Fiskal Banten Tertinggi di Indonesia pada 2024