TNI - Polri Motivator Perekat Persatuan dan Kesatuan

TNI - Polri Motivator Perekat Persatuan dan Kesatuan
Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto dan Kapolri Jenderal Tito Karnavian saat hadir untuk memberikan pengarahan kepada prajurit TNI dan Polri se-wilayah Sumatera Selatan, di Kota Palembang, Jumat (20/4). Foto: Puspen TNI

jpnn.com, PALEMBANG - TNI dan Polri harus menjadi solusi dan motivator perekat persatuan dan kesatuan. Karena itu, eksistensi dalam mempertahankan kedaulatan dan keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) berada di pundak prajurit TNI dan Polri.

Hal itu disampaikan Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto saat memberikan pengarahan di hadapan 5.000 Prajurit TNI dan Polri se-wilayah Sumatera Selatan, bertempat di Gedung GOR Palembang Sports Convention Center (PSCC), Kota Palembang, Sumatera Selatan, Jumat (20/4).

Saat memberikan pengarahan, Panglima TNI didampingi Kapolri Jenderal Tito Karnavian dan Kepala Staf TNI Angkatan Darat, Jenderal TNI Mulyono,
 
Menurut Hadi, hingga saat ini TNI dan Polri sebagai aparat negara, masih mendapatkan kepercayaan yang sangat tinggi dari rakyat dalam menjaga pertahanan dan keamanan di Bumi Pertiwi ini. “Oleh karena itu, apapun yang dilakukan oleh TNI dan Polri harus senantiasa tetap menjaga kehormatan, nama baik, kepercayaan dan amanah dengan sungguh-sungguh,” katanya.
 
Lebih lanjut, Hadi mengatakan anggota TNI-Polri yang bertugas di wilayah Sumatera Selatan dan sekitarnya patut merasa terhormat dan bangga, karena mendapat kepercayaan untuk mendedikasikan pengabdiannya di wilayah yang luas dengan permasalahan yang kompleks dan menuntut pengabdian yang tulus.

“Tidak banyak prajurit mendapatkan kesempatan dan pengalaman yang sangat berharga seperti ini. Saya memahami bahwa bertugas di Sumatera Selatan dan sekitarnya tidak ringan, karena memiliki keunikan dan tantangan tersendiri,” jelasnya.
 
Panglima TNI mengatakan bahwa contoh pentingnya persatuan dan kesatuan yang ditunjukkan dalam bentuk kerja sama yang baik adalah penanganan kasus narkoba yang saat ini semakin marak.

“Beberapa waktu yang lalu TNI-Polri berhasil menyita narkoba dalam jumlah yang fantastis. Demikian pula keberhasilan penanganan penyanderaan di Papua oleh kelompok separatis bersenjata,” ungkapnya.
 
Di sisi lain, Panglima TNI kembali mengingatkan bahwa kegiatan politik pada tahun 2018 ini akan dilaksanakan Pilkada serentak di 171 wilayah seluruh Indonesia dan Tahapan Pemilu 2019 tentunya akan diwarnai dengan pengerahan massa dan kampanye. Kegiatan tersebut rawan disusupi oleh berbagai isu negatif dan berpotensi untuk berkembang menjadi tindakan yang lebih ekstrim atau terjadinya tindakan anarkisme.  

“TNI dan Polri harus memegang teguh netralitas dan bagi prajurit TNI hanya ada satu komando tegak lurus dari Panglima TNI,” tegasnya seperti siaran pers Plt. Kabidpenum Puspen TNI, Kolonel Laut (KH) H. Agus Cahyono.
 
“Saya beserta Kapolri sepakat bahwa sudah menjadi tugas TNI-Polri dalam Pilkada serentak 2018 maupun Tahapan Pemilu 2019 untuk menjamin kelancaran, keamanan, dan kesuksesannya. Tugas tersebut meliputi pengamanan distribusi logistik, kampanye, pelaksanaan dan penetapan, hingga pasca penetapan hasil Pilkada, yang harus berjalan tertib dan aman,” kata Panglima TNI.
 
Pada kesempatan yang sama, Marsekal Hadi, Jenderal Tito Karnavian dan Jenderal Mulyono beserta pejabat TNI lainnya, melaksanakan makan bersama prajurit TNI dan Polri se-wilayah Sumatera Selatan. “Makanan dan kuliner khas Palembang memang sangat enak rasanya,” ucap Marsekal Hadi.(fri/jpnn)


Menurut Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, TNI dan Polri harus menjadi solusi dan motivator perekat persatuan dan kesatuan.


Redaktur & Reporter : Friederich

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News