Tokoh Agama Positif COVID-19, Istrinya Meninggal Dunia

Tokoh Agama Positif COVID-19, Istrinya Meninggal Dunia
Ruang isolasi pasien COVID-19. Foto: dok. ANTARA/HO

Orang yang memiliki imun kuat, lanjut dia, tidak terlihat sakit dan bisa saja ada di mana-mana.

Akan tetapi, mereka yang biasanya berumur muda ini bisa menjangkiti orang lain sehingga ada anggapan bahwa virus corona ini membunuh orang-orang yang berumur tua.

Muliyanto mengatakan bahwa Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 masih melakukan tracking atau penelusuran terhadap orang-orang yang pernah dekat dengan pasien yang terkonfirmasi positif tersebut.

Tidak menutup kemungkinan, kata Muliyanto, keduanya berasal dari klaster Lebaran.

Sebagai tokoh agama, sang suami juga aktif dalam kegiatan keagamaan dan menjadi salah satu pengurus dalam amil zakat setempat.

“Kami masih melakukan penelusuran dari mana keduanya terpapar COVID-19. Nanti kami sampaikan perkembangan. Penambahan pasien terkonfirmasi positif ini mungkin bisa menjadi perhatian bagi masyarakat setempat untuk selalu mengikuti anjuran dan imbauan pemerintah,” kata Muliyanto.

Ia menjelaskan bahwa suami istri pasien terkonfirmasi positif COVID-19 itu awalnya sang suami pertama masuk RSUD Pulang Pisau dengan keluhan bukan batuk pilek, melainkan sakit lain.

Setelah dilakukan rontgen, lalu dilihat dan diperiksa, hasilnya mencurigakan.

Seorang tokoh agama yang dinyatakan positif COVID-19 masih dirawat di RS, sedangkan istrinya meninggal dunia.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News