Tokoh Masyarakat Bali Sebut Lima Manfaat RTB Bagi Keberlanjutan Lingkungan

Tokoh Masyarakat Bali Sebut Lima Manfaat RTB Bagi Keberlanjutan Lingkungan
Tokoh Masyarakat Bali Sebut Lima Manfaat RTB Bagi Keberlanjutan Lingkungan

Memperbaiki kedalaman, dan menata alur air, katanya, juga bisa mengencerkan dan menggelontorkan bahan pencemar yang masuk ke Teluk, sehingga dapat mempertahankan dan memperbaiki kualitas lingkungan hidup perairan Teluk sebagai estuaria yang unik dengan keanekaragaman hayati yang tinggi.

“Dalam konsep revitalisasi, disebutkan bahwa yang akan diperbaiki adalah endapan lumpur, alur air laut, dan masalah sampah yang selama ini bermuara ke Teluk Benoa dari beberapa DAS yang terdapat di Teluk. Dengan perbaikan tersebut, daerah sekitar Teluk akan terbebas dari banjir,” katanya.

Banjir juga akan terhindar karena revitalisasi disebutnya akan mempertahankan alur alami air laut yang ada di Teluk Benoa, dan kanal-kanal air, sehingga ketika air masuk ke dalam Teluk akan mengalir secara alami dan mengikuti fase pasang surut. Air yang masuk ke Teluk Benoa tidak akan diam, tetapi mengikuti pergerakan aliran arus.

Subudi menjelaskan, sekitar 800 hektar dari seluas 1.400 hektar perairan Teluk Benoa yang optimal direvitalisasi, 40 persen atau 320 hektar diantaranya akan diperuntukan bagi ruang terbuka hijau. Hal ini bisa meningkatkan kealamian kualitas lingkungan hidup Teluk Benoa. Adapun sisa sekitar 480 hektar dirancang terbangun harmoni dengan mozaik alam dan sosial-budaya masyarakat Bali.

“Paling penting lagi dari rencana revitaliasi ini, adalah terpulihkannya kawasan konservasi Pulau Pudut. Pulau Pudut, awalnya seluas sekitar 8 hektar kini hanya tersisa sekitar 1 hektar, berada dalam ancaman abrasi dan degradasi lingkungan yang sangat menghawatirkan. Padahal kawasan ini memiliki nilai historis ekologi dan sosial-budaya yang tinggi. Revitalisasi berbasis konservasi urgen dilakukan agar dapat memulihkan dan meningkatkan nilai guna Pulau Pudut dan kawasan perairan sekitarnya seperti sediakala,” kata Ketut Wiana.

Wiana juga menyatakan saat ini biota laut di Teluk Benoa jumlahnya sedikit, dan sebagian besar telah tercemar oleh bakteri dan limbah/polutan yang mengalir masuk ke Teluk. Hal ini tak lain akibat dari sedimentasi, dan banyaknya sampah di Teluk.

“Jika sudah ada perbaikan kondisi teluk, melalui revitalisasi, yakni kondisi Teluk yang bersih dari sampah dan endapan lumpur, maka biota laut akan berkembang secara lebih baik, dan memberikan value added bagi masyarakat pesisir. Revitalisasi itu mengembalikan eksistensi alam yang ada di sana ke kondisi yang sebenarnya,” ucap Wiana.(fri/jpnn)

JAKARTA – Sejumlah tokoh masyarakat Bali menyebutkan sedikitnya ada lima manfaat Revitalisasi Teluk Benoa (RTB) untuk keberlanjutan lingkungan


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News