Total Utang Indonesia Sekitar Rp 7 Ribu Triliun

Peneliti Indef: Utang Baru untuk Bayar Cicilan dan Bunga

Total Utang Indonesia Sekitar Rp 7 Ribu Triliun
Uang dolar AS. Ilustrasi Foto: AFP

”Ini menunjukkan bahwa tingkat beban pembayaran kewajiban utang sudah sangat tinggi. Konsekuensinya justru semakin menggeruk kemampuan ruang fiskal pemerintah guna mendorong stimulus fiskal,” katanya.

Riza menuturkan, utang pemerintah memang terus meningkat secara agresif sejak 2015.

Utang pemerintah melonjak dari Rp3.165,13 triliun (2015) menjadi Rp3.466,96 triliun (2017). Peningkatan utang terus berlanjut hingga Februari menembus angka Rp 4.034, 8 triliun.

Di sisi lain, struktur belanja modal relatif stagnan. ”Porsi belanja infrastruktur memang meningkat tajam pada 2015 dengan proporsi di APBN sebesar 18,21 persen. Namun, pada tahun berikutnya, postur belanja modal kembali lagi ke angka 14–15 persen. Sementara itu, porsi belanja untuk pembayaran kewajiban utang mencapai 16,81 persen,” tuturnya.

Hal tersebut menunjukkan utang untuk kepentingan produktif semakin menurun. Selain itu, kata Riza, utang pemerintah bergantung pada surat berharga negara (SBN) dengan persentase kepemilikan asing yang tinggi.

”Ini perlu diwaspadai karena rentan jika terjadi capital outflow akan sangat berisiko bagi stabilitas perekonomian,” tuturnya.

Peneliti Senior Indef Faisal Basri menambahkan, saat ini rasio utang pemerintah pusat terhadap PDB memang relatif kecil bila dibandingkan dengan negara lain. Bahkan, rasio utang Indonesia jauh lebih rendah daripada Singapura.

Namun, utang pemerintah Singapura sebagian besar dibeli masyarakatnya sendiri. ”Kalau Indonesia, makin besar itu SBN dikuasai asing,” katanya.

Utang pemerintah membengkak. Hingga Februari 2018, total utang pemerintah mencapai Rp 4.034,8 triliun.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News