Tragedi Banyak Petugas yang Meninggal di Pemilu 2019, Jangan Terulang di Pilkada 2020!
"Ketidakpuasan atas kekalahan karena cacatnya penyelenggaraan pilkada dan tumpulnya penegakan hukum karena kecurangan-kecurangan di masa Covid 19 dapat mengakibatkan pengerahan atau mobilisasi massa untuk menuntut keadilan elektoral. Apalagi sambil menunggangi isu politik nasional yang sedang hangat," katanya.
Keempat, sebagai elemen dasar dari instrumen pemilu, persoalan hak pilih masyarakat di Pilkada saat pandemi Covid 2019 ini harus dijadikan perhatian bersama.
David mengatakan, di saat normal saja, surat undangan pemilih, yakni form C6, banyak yang tidak sampai ke tangan pemilih atau ditimbun oleh oknum-oknum tertentu. Apalagi di tengah Pandemi.
Demikian juga dengan persoalan Daftar Pemilih Tetap (DPT), khususnya di hari H atau hari pemungutan suara.
"Permasalahan administratif yang dapat berkembang ke arah tindak pidana pemilu, jika tidak ditangani atau dicegah sedini mungkin, akan terakumulasi menjadi 'amarah publik' yang bergejolak keras," pungkas David.(gir/jpnn)
Yuk, Simak Juga Video ini!
David memberi peringatan pentingnya memberi perhatian serius pada pelaksanaan Pilkada serentak 2020 agar peristiwa kelam banyaknya petugas yang meninggal seperti Pemilu 2019 lalu, tidak terulang kembali.
Redaktur & Reporter : Ken Girsang
- Erwin Aksa: Golkar Targetkan Kemenangan 60 Persen di Pilkada Serentak
- PDIP Palangka Raya Buka Pendaftaran Bakal Calon Wali Kota 2024
- Info Terkini Dari KPU soal Jadwal Pilkada Serentak 2024
- Pesan Gubernur Kaltara ke Pj Wali Kota Tarakan: Segera Bekerja, Jangan Hanya di Dalam Ruangan
- Setelah Putaran
- Kunto Aji Rela Jadi Linmas di TPS Pemilu 2024