Tragedi Pencurian Kain Jenazah saat Penguburan

Tragedi Pencurian Kain Jenazah saat Penguburan
Tragedi Pencurian Kain Jenazah saat Penguburan. Ilustrasi Fajar/Radar Surabaya/JPNN.com

Menggunakan celana jeans dan atasan pink berbalut kerudung dengan warna senada, Karin mengaku tidak menyangka jika suaminya bisa melakukan tindakan kufur seperti itu.

Padahal, selama ini suaminya identik dengan pria yang baik baik.

Ia tidak pernah neko-neko, bahkan juga rajin bekerja menjual bakso dan pentol secara keliling. Karin pun membantu dengan membuka warung pracangan di rumahnya.

Dengan kondisi ekonomi yang pas-pasan dan bisa menyekolahkan anaknya, Karin dan Donwori sebenarnya sudah sangat bersyukur dengan keadaan itu.

”Lha iyo sih. Buat apa juga koleksi kain mayat dan juga dipakai begitu, aku kesel banget,” tambah ibu empat anak itu.

Karin tidak mengetahui sejak kapan suaminya punya tradisi baru. Yang pasti selama setahun ini, suaminya jarang beribadah, bahkan terkesan menghindar.

Dari segi ekonomi, Karin mengaku memang ada perubahan yang signifikan.

Sebulan ia diberi uang belanja Rp 5 juta, jauh dari sebelumnya yang jarang dan bahkan kurang dari Rp 1 juta per bulan.

Ritual yang dilakukan Donwori akhirnya terendus oleh istrinya, Karin, 45. Terbongkar setelah kain jenasah yang dicuri disimpan di lemari ditemukan.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News