Transaura Bantu Penyandang Tunarungu Dapat Bicara Dua Arah

Transaura Bantu Penyandang Tunarungu Dapat Bicara Dua Arah
Tiga mahasiswa UI, yaitu Daffa, Aine, dan Almaz menciptakan alat penerjemah bahasa isyarat yang diberi nama Transaura. Foto: laman UI/ui.ac.id

jpnn.com, JAKARTA - Minimnya aksesibilitas penerjemahan bahasa isyarat bagi masyarakat umum menimbulkan isu sosial terhadap penyandang disabilitas, seperti kesenjangan pendidikan, ketidaksetaraan kesempatan kerja, dan inklusi partisipasi sosial.

Hal inilah yang mendorong tiga mahasiswa Universitas Indonesia (UI) menciptakan alat yang membantu bagi penyandang tunarungu untuk melakukan komunikasi dua arah.

Mahasiswa Fakultas Teknik UI Daffa Fairuzaufa Athallah Raharjo mengungkapkan melalui alat penerjemah bahasa isyarat yang mereka ciptakan dan diberi nama Transaura diharapkan dapat membantu penyandang tunarungu mengatasi kesulitan yang mereka alami selama ini.

“Teman-teman tunarungu yang lulus dari sekolah luar biasa (SLB) banyak yang mengalami kesulitan dalam proses pencarian kerja maupun kesulitan dalam mengakses berbagai sarana publik," ungkap Daffa dikutip dari laman UI, Jumat (25/2).

Karena itu, Daffa bersama dua rekannya Aine Shahnaz Tjandraatmadja dan Almaz Scarletta Tjakrashafanti mengembangkan Transaura untuk memudahkan penyandang tunarungu agar dapat berkomunikasi dua arah.

"Desain Transaura berbentuk portable box yang dapat ditaruh di mana-mana," papar Daffa.

Dia menjelaskan Transaura memiliki dua sisi, yakni sisi pertama untuk penyandang tunarungu, dan sisi lainnya untuk teman yang diajak berkomunikasi.

"Dua layar yang terdapat di depan dan belakang memungkinkan dilakukannya komunikasi dua arah," kata Almaz, mahasiswa Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya UI.

Tiga mahasiswa UI, yaitu Daffa, Aine, dan Almaz menciptakan alat penerjemah bahasa isyarat yang diberi nama Transaura. Apa manfaatnya?

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News