Transisi Menuju Energi Terbarukan, Bungasari Bangun PLTS Atap di Medan

Transisi Menuju Energi Terbarukan, Bungasari Bangun PLTS Atap di Medan
Peresmian Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Atap Bungasari Medan, Sumatera Utara. Foto: dok Bungasari

"Sementara untuk pabrik di Cilegon, Banten, Bungasari memiliki sejumlah proyek industri ramah lingkungan melalui program Waste Heat Conversion dan proses Sertifikasi Industri Hijau yang merupakan program dari Kementerian Perindustrian yang mengarahkan perusahaan agar lebih efisien dalam menggunakan sumber daya alam, bahan baku, energi, dan air," tambah Budianto

Upaya Bungasari yang berorientasikan industri hijau di Medan ini bermula dengan menggandeng PT Xurya Daya Indonesia, sebuah startup nasional penyedia jasa pembangunan PLTS atap yang mengoptimalkan program ramah lingkungan, dengan memanfaatkan energi terbarukan.

Dengan beroperasinya proyek PLTS atap ini, Bungasari akan memproduksi sendiri energi listrik untuk kebutuhan pabriknya di Medan, dengan sumber tenaga surya sebesar 2.940.819 kilowatt-hour (kWh) per tahun atau setara dengan penghematan pengeluaran hingga Rp3 milyar per tahun.

Produksi energi listrik bersih tersebut juga setara dengan pengurangan karbon dioksida sejumlah 68.668.113 kg atau konsumsi listrik untuk 46,969 rumah atau green house gas (22.261.996 liter).

Selain itu, dengan pemanfaatan sinar matahari sebagai sumber energi terbarukan yang ramah lingkungan, Bungasari melakukan penghematan emisi atas 14.704 kendaraan roda empat. Kemudian mendorong ekonomi hijau dengan perbandingan penanaman pohon sejumlah 881.414 pohon.

Di lain sisi, PLTS Atap Bungasari Medan memperkuat transisi menuju energi berkelanjutan, yang merupakan satu di antara tiga isu priroritas dari Presidensi Indonesia pada G20.

Penggunaan energi terbarukan ini diharapkan akan mengatasi ketergantungan pada sumber daya alam yang terbatas serta menopang industri pangan Indonesia yang berorientasikan industri hijau.

Selain menjalankan program EBT, Bungasari juga melakukan pemanfaatan energi gas buang yang bersumber dari gas engine di pabrik Cilegon.

PLTS Atap ini tercatat sebagai yang terbesar di Sumut hingga saat ini dan terbesar pada kategori pabrik terigu di Indonesia.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News