Tumbuhkan Jenggot, Pria Australia Ini Dikira Ekstrimis

"Atau bisa juga rasisme."
Dianggap ekstrimis

Khaira mengatakan ia melakukan percobaan itu sebagai cara untuk memulai percakapan.
"Pertama kali saya melakukan eksperimen sosial sebenarnya kembali pada tahun 2013 dan saya adalah seorang pendeta di sekolah menengah," katanya.
"Selama tahun itu beberapa kolega saya di sekolah saya akan mendatangi saya dan berkata: 'Kapan kamu akan menyingkirkan benda itu? Setiap kali saya melihatmu, saya merasa ada seorang ekstremis Muslim di sini di sekolah'."
"Itu kolega saya mengatakan hal-hal seperti ini."
"Pada dasarnya, mereka mengatakan 'kami punya hak untuk takut' - hal yang 'dianggap hak' itulah yang ingin saya pertanyakan."
Pengalaman menarik
Pada kesempatan lain, ia mengatakan dirinya melihat reaksi ketakutan instan dari penumpang ketika ia naik kereta ke kota dalam perjalanan ke sebuah konferensi.
- Partai Buruh Menang Pemilu Australia, Anthony Albanese Tetap Jadi PM
- Dunia Hari Ini: Israel Berlakukan Keadaan Darurat Akibat Kebakaran Hutan
- Dunia Hari Ini: Amerika Serikat Sepakat untuk Membangun Kembali Ukraina
- Dunia Hari Ini: Pakistan Tuding India Rencanakan Serangan Militer ke Negaranya
- Dunia Hari Ini: PM Terpilih Kanada Minta Waspadai Ancaman AS
- Dunia Hari Ini: Sebuah Mobil Tabrak Festival di Kanada, 11 Orang Tewas