Tuntuntan Demo Hari Buruh Sangat Serius, Jika Tak Terakomodir Bakal Jadi Runyam

Tuntuntan Demo Hari Buruh Sangat Serius, Jika Tak Terakomodir Bakal Jadi Runyam
Demo peringatan Hari Buruh Internasional di depan Gedung DPR MPR RI. Foto: Fransiskus Adryanto Pratama/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal menyebutkan isu utama yang diangkat dalam demo peringatan Hari Buruh Internasional hari ini adalah soal penolakan Omnibus Law UU Ciptaker.

Hal itu diungkap Saiq Iqbal saat memimpin demo Hari Buruh Internasional di depan gedung MPR/DPR, Jakarta Pusat pada Sabtu (14/5).

Said Iqbal meminta anggota DPR  tidak mengesahkan Revisi Undang-Undang tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (RUU PPP) terkait Omnibus Law.

"Kami meminta setelah anggota DPR masuk kembali setelah reses jangan mengesahkan RUU PPP, karena itu hanya akal-akalan hukum dan berbahaya sekali. Partisipasi publik dihilangkan dalam revisi RUU PPP," kata Said Iqbal.

Iqbal mengatakan tiap Undang-Undang harus bisa didiskusikan dalam ruang publik. 

Di sisi lain, RUU PPP tersebut merupakan pintu masuk untuk Omnibus Law Ciptaker yang menjadi landasan penolakan aksi demo buruh kali ini.

"Bila pemerintah lewat DPR memaksa untuk mengesahkan Revisi UU PPP dengan dilanjutkan membahas Omnibus Law, kami bisa pastikan Partai Buruh, Gerakan Buruh Indonesia akan mengorganisir pemogokan umum dalam bentuk mogok nasional dengan stop produksi," kata Iqbal.

Iqbal mengkelaim sebanyak lima juta orang akan menghentikan produksi dengan berkumpul pada titik-titik seluruh kota industri di Indonesia

Said Iqbal menyebutkan isu utama yang diangkat dalam demo peringatan Hari Buruh Internasional di depan Gedung DPR MPR RI

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News