Twitter Melawan, Kini Donald Trump Tak Bisa Seenaknya Menyebar Kebohongan

Twitter Melawan, Kini Donald Trump Tak Bisa Seenaknya Menyebar Kebohongan
Tweet Presiden Amerika Serikat Donald Trump dalam bahasa Arab. Foto: Twitter @realDonaldTrump

jpnn.com, WASHINGTON - Presiden Amerika Serikat Donald Trump selama ini secara bebas memanfaatkan Twitter untuk kepentingan politiknya. Dia bahkan tidak segan menyebarkan kebohongan demi menyerang lawan politik.

Kemarin, Selasa (26/5), Twitter akhirnya melawan kebohongan Trump. Platform media sosial itu menandai dua cuitan sang presiden dengan label peringatan cek fakta.

Twitter menandai twit Trump yang menyebut pemilihan menggunakan surat suara pos sebagai penipuan dan akan menghasilkan pemilu yang curang.

Ketika pengguna menelusuri twit ini, Twitter menunjukkan tautan berbunyi "Dapatkan fakta tentang surat suara pos," yang mengarah ke cuitan dan artikel bantahan terhadap pernyataan Trump.

Seorang juru bicara Twitter menyebut cuitan dari presiden AS itu mengandung informasi yang berpotensi menyesatkan terkait proses pemilu. "Kami labeli untuk memberikan konteks tambahan seputar surat suara pos," ujar dia.

"Keputusan ini sejalan dengan kebijakan baru yang dirilis awal bulan ini," kata juru bicara itu.

Untuk membatasi penyebaran konten yang berpotensi berbahaya dan menyesatkan, mulai 11 Maret lalu, Twitter memperkenalkan label baru dan pesan peringatan terhadap beberapa cuitan yang berisi informasi yang disengketakan atau menyesatkan.

"Kami akan terus memperkenalkan label baru untuk memberikan konteks seputar berbagai jenis klaim dan rumor yang tidak terverifikasi bila diperlukan," imbuh Twitter dalam pernyataan sebelumnya. (xinhua/ant/dil/jpnn)

Presiden Amerika Serikat Donald Trump selama ini secara bebas memanfaatkan Twitter untuk kepentingan politiknya.


Redaktur & Reporter : Adil

Sumber Xinhua

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News