UKM Harus Bisa Ekspor, Jangan Hanya Jualan  Online

UKM Harus Bisa Ekspor, Jangan Hanya Jualan  Online
Untuk memenangkan pasar ekspor di era 4.0, UKM dituntut untuk memiliki produk unggulan. Foto dokumentasi iForte

Nilamsari Sahadewa, Business Consultant dan Founder Kebab Baba Rafi turut berbagi pengalamannya sejak memulai usaha pada 2003 di Surabaya.

Baba Rafi yang awalnya dikenal sebagai pelaku usaha kuliner gerobakan di trotoar hingga berkembang memiliki ratusan outlet di banyak daerah di Indonesia sampai ke mancanegara. 

Pada pertengahan 2022, Baba Rafi suskes melakukan penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO) di lantai bursa.

"Pelaku industri UKM harus terus berinovasi dan kolaborasi untuk terus tumbuh serta tidak mudah menyerah," kata Nilamsari Sahadewa.

Head of Marketing Communication iForte, Victor Sihombing mengatakan ini merupakan tahun kedua penyelenggaraan program iFortepreneur untuk UKM.

Program kompetisi Digital Business Plan ini diharapkan bisa membuka perspektif, memberikan pendampingan, dan meningkatkan semangat inovatif serta pola pikir kreatif dalam pemanfaatan platform digital demi kemajuan UKM di Indonesia.  

“Digitalisasi harus menjadi budaya baru sekaligus tantangan agar bisa dimanfaatkan lebih baik, terutama oleh UKM,” kata Victor.

iForte berkolaborasi bersama KemenkopUKM, Kemenparekraf, dan SBM ITB, berharap program iForteprenuer 4.0 bisa bermanfaat dan membantu para pelaku UKM sebagai pilar penting perekonomian Indonesia dan memaksimalkan potensi usahanya dengan bertransformasi ke platform digital. Program iFortepreneur akan berlangsung hingga akhir 2022. (esy/jpnn)

Guna memenangkan pasar ekspor di era 4.0, UKM dituntut untuk memiliki produk unggulan yang bisa diekspor, tidak hanya jualan online


Redaktur : Djainab Natalia Saroh
Reporter : Mesyia Muhammad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News