Ukraina-Rusia Memanas, Konon Konflik Bersenjata Segera Pecah

Ukraina-Rusia Memanas, Konon Konflik Bersenjata Segera Pecah
Seorang tentara Ukraina berjalan di posisi tempur dekat garis pemisahan dari pemberontak yang didukung Rusia di dekat Horlivka di wilayah Donetsk, Ukraina, 22 Januari 2022. Foto: ANTARA/Reyuters/Anna Kudriavtseva/as

jpnn.com, JAKARTA - Pengamat Politik Luar Negeri Hikmahanto Juwana merespons konflik bersenjata antara Rusia dengan Ukraina yang memanas dalam beberapa waktu terakhir.

Hikmahanto menyebut sejumlah pengamat dan penasihat keamanan memprediksi konflik bersenjata ini akan segera pecah.

Untuk itu, dia menilai upaya diplomasi harus terus dilakukan untuk menghindari konflik ini.

"Sayangnya, dalam situasi seperti ini peran Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), khususnya Dewan Keamanan tidak sentral," kata Hikmahanto saat dihubungi, Selasa (15/2).

Menurut dia, Dewan Keamanan PBB seharusnya bisa membuka dialog atau diplomasi antarnegara yang memiliki kepentingan.

"Di samping itu, masyarakat Ukraina-Rusia perlu diberi kesempatan untuk mengungkap aspirasi mereka sehingga tidak tereduksi dengan apa yang diinginkan oleh politisi dan pengambil kebijakan semata," tutur Hikmahanto.

Guru Besar Hukum Internasional Universitas Indonesia itu juga mengatakan perlu adanya pihak ketiga yang tidak berafiliasi dengan Rusia, Amerika Serikat, Ukraina, dan NATO sebagai mediator.

Dengan begitu, diharapkan diplomasi bisa terhindar dari salah tafsir ucapan atau tindakan dari para pemimpin yang terlibat.

Pengamat Politik Luar Negeri Hikmahanto Juwana merespons konflik bersenjata antara Rusia dengan Ukraina yang sedang memanas.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News