UN SD Dinilai Hambat Wajardiknas 9 Tahun

UN SD Dinilai Hambat Wajardiknas 9 Tahun
UN SD Dinilai Hambat Wajardiknas 9 Tahun
JAKARTA -Senin (6/5), lebih dari 4,2 juta siswa sekolah dasar (SD) telah mengikuti ujian nasional (UN) hari pertama. Namun federasi guru independen indonesia (FGII) tegas menyatakan menolak pelaksanaan UN SD karena banyak alasan pertimbangan.

Sekretaris Jenderal FGII, Iwan Hermawan, yang sebelumnya juga menolak hasil UN SMA/SMP dijadikan syarat kelulusan mengatakan, pelaksanaan UN di tingkat SD justru menghambat program wajib belajar pendidikan nasional (wajardiknas) 9 tahun yang dirancang pemerintah.

"Setidaknya ada empat alasan  kami menolak UN SD, pertama itu UN SD bisa menghambat  wajib  belajar 9 tahun," kata Iwan kepada JPNN.COM, usai memantau pelaksanaan UN di sejumlah sekolah di Bandung, Jawa Barat.

Alasan menolak UN SD kedua adalah, UN SD merupakan kebijakan yang  tidak ramah terhadap anak karena membuat anak tidak memiliki waktu bermain karena harus mengikuti bimbingan belajar dan pemantapan persiapan UN. Hal ini menurutnya melanggar UU perlindungan anak.

JAKARTA -Senin (6/5), lebih dari 4,2 juta siswa sekolah dasar (SD) telah mengikuti ujian nasional (UN) hari pertama. Namun federasi guru independen

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News