Unas Dianggap Teror Psikis Anak
Kamis, 14 April 2011 – 13:10 WIB
JAKARTA - Pelaksanaan Ujian Nasional (Unas) yang tidak lama lagi akan dimulai, dinilai menjadi suatu ancaman atau teror bagi psikis anak. Apalagi sampai anak didik harus harus mengerjakan soal dengan lima paket soal.
"Menurut Kemdiknas, tingkat kesulitan soal yang berbeda tersebut sudah adil. Namun bagi siswa, lima tipe soal yang berbeda itu tak adil," kata Ketua Umum Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas PA), Arist Merdeka Sirait kepada wartawan Kantor Komnas PA, Jakarta, Kamis (14/4).
Baca Juga:
Arist mencontohkan, bisa saja si A mendapat soal yang lebih mudah dibanding yang didapat oleh si B. Akibatnya, lanjut Arist, akan menimbulkan rasa ketidakadilan bagi para siswa jika tingkat kesulitan soal berbeda dan tentunya akan sangat berpengaruh bagi mental siswa yang menempuh Unas ada tahun ini.
Selain itu, komponen pembobotan nilai ujian sekolah (US) sebanyak 40 persen sebagai penentu kelulusan, menurutnya tetap saja akan memicu perilaku kecurangan pihak sekolah mendongkrak nilai rapor siswa. Jika kecurangan ini muncul, maka nilai US akan dihapus dan sekolah yang bersangkutan masuk dalam daftar hitam (black list).
JAKARTA - Pelaksanaan Ujian Nasional (Unas) yang tidak lama lagi akan dimulai, dinilai menjadi suatu ancaman atau teror bagi psikis anak. Apalagi
BERITA TERKAIT
- Menteri Nadiem Dicecar Komisi X DPR Gegara Pernyataan Anak Buah
- Peserta Ready4Security Rancang Solusi Keamanan Siber di U-Connect
- Prof Lukman Hakim: Kurang Kasih Sayang dan Perhatian Berpotensi Dorong Kenakalan Remaja
- Kenaikan UKT Memicu Demonstrasi Mahasiswa, Begini Respons Menteri Nadiem
- UKT Mahal di PTN Konvensional, Universitas Terbuka Jadi Solusinya, Dijamin Tak Naik
- Harbuknas 2024: Kemendikbudristek Luncurkan Sastra Masuk Kurikulum