Undang Investor Singapura ke Morowali, Luhut Janjikan Hal Mengagumkan

“Anda boleh melihat apa yang dilakukan di Morowali untuk industri nikel. Anda akan kagum karena setidaknya ada 50 ribu orang yang bekerja di sana dan itu akan menjadi basis untuk pembuatan baterai untuk mobil listrik," kata Luhut.
Selain bertemu dengan para investor, Luhut juga menyaksikan pengelolaan sampah yang dijadikan listrik serta solar panel terapung di Tuas.
Saat meninjau pembangkit listrik dari sampah, Luhut didampingi Menteri Keberlanjutan dan Lingkungan Singapura Grace Fu. Sementara saat berada di solar panel terapung, Luhut bertemu dengan Menteri Senior Bidang Keuangan Tharman Shanmugaratnam.
Saat kunjungan tersebut, Luhut menekankan pentingnya kerja sama antara Indonesia dan Singapura untuk merumuskan standardisasi dan tata cara pengukuran yang akan dipakai sebagai patokan penetapan perdagangan karbon dari mangrove.
Perguruan tinggi Indonesia dan Singapura, kata dia, bisa diminta untuk membuat kajian yang dapat dijadikan sebagai pedoman dalam perumusan kebijakan.
"Saya setuju kalau perguruan tinggi kedua negara kita tugaskan untuk melakukan standarisasi dan merumuskan tata cara pengukuran carbon capture yang bisa ditangkap mangrove. Bahkan kalau perlu kita ajak juga perguruan tinggi di Eropa seperti Jerman," katanya.
"Kita harus mempunyai rujukan sendiri karena kita memiliki sekitar 200 jenis mangrove yang kemampuan menangkap karbonnya tentu berbeda-beda. Ini tentunya akan membedakan juga penghitungan perdagangan karbonnya," kata Luhut lebih lanjut. (ant/dil/jpnn)
Menteri Koordinator Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan meyakinkan para investor di Singapura bahwa ekonomi Indonesia sedang bertransformasi
Redaktur & Reporter : Adil
- Gubernur Sulteng Data Perusahaan Tambang Perusak Lingkungan
- Pemerintah Perlu Mengambil Langkah Konkret Untuk Mendorong Masuknya Arus Investasi Asing
- FINI Tolak Kenaikan Royalti Nikel di Tengah Anjloknya Harga Komoditas
- PT Ceria Siap Jadi Pemain Global di Industri Nikel, Produksi FeNi Perdana Akhir April
- Pasar Batu Bara Masih Oke, Anak Usaha SGER Teken Kontrak dengan Perusahaan Vietnam
- Cabut Izin Perusahaan Tambang Nikel di Morowali yang Ogah Lakukan Reklamasi