Ungkap Keluhan Warga soal Kelangkaan Pupuk & Solar Subsidi, ART: Pemda Jangan Terusik
"Semua mengeluhkan kelangkaan solar, terutama kelompok tani dan kelompok nelayan. Saya melihat terjadi antrean panjang di SPBU," ujar Rachman.
Anggota Komite I DPD RI itu menilai kelangkaan BBM solar di daerah pelosok itu perlu ditelusuri oleh instansi terkait, terutama pihak berwajib.
"Masyarakat sampai harus membeli BBM eceran dengan harga per liter Rp 14-15 ribu. Inilah yang membuat saya jadi miris saat berada di tengah masyarakat. Lantas pemda seperti diam, seperti tidak punya kepedulian terhadap warganya," tutur Rachman.
Dia menduga kelangkaan bahan bakar solar subsidi itu terjadi lantaran masih ada mafia BBM yang bermain dengan perlindungan dari oknum tertentu.
"Saya meminta pihak kepolisian Sulteng mengusut dan memastikan kelangkaan BBM solar yang terjadi di masyarakat pelosok desa di Sulawesi Tengah," kata Rachman.
Pihaknya memastikan bakal terus mengecek langsung kondisi masyarakat di dapilnya dan menyerap aspirasi mereka untuk diselesaikan oleh pemerintah daerah maupun pusat.
"Jadi, mohon pemda jangan merasa terusik di saat saya hadir di tengah-tengah masyarakat. Saya hadir untuk menjalankan kewajiban saya selaku pengemban amanah," kata Abdul Rachman Thaha. (fat/jpnn)
Anggota DPD RI Abdul Rachman Thaha (ART) ungkap keluhan masyarakat soal kelangkaan pupuk dan BBM solar subsidi di Sulteng. Pemda jangan terusik.
Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam
- Inilah Sosok yang Ditangkap Densus 88 di Palu
- Datangi Open House Lebaran di Rumah Prabowo, Ketua DPD LaNyalla Sembari Bernostalgia
- 3 Kiat Hadapi Lebaran Tanpa Bantuan ART di Rumah
- Polisi Peringatkan Pengusaha SPBU, Jangan Curang
- ART Dukung Kejagung Membongkar Megakorupsi di PT Timah
- 559 Pegawai Terima SK PPPK, Sadly: Ini Bukan Akhir dari Perjuangan