Ungkap Keluhan Warga soal Kelangkaan Pupuk & Solar Subsidi, ART: Pemda Jangan Terusik

Ungkap Keluhan Warga soal Kelangkaan Pupuk & Solar Subsidi, ART: Pemda Jangan Terusik
Anggota DPD RI Abdul Rachman Thaha (ART) di sela-sela reses di daerah pemilihannya, Sulawesi Tengah (Sulteng). Foto: dokpri ART.

"Semua mengeluhkan kelangkaan solar, terutama kelompok tani dan kelompok nelayan. Saya melihat terjadi antrean panjang di SPBU," ujar Rachman.

Anggota Komite I DPD RI itu menilai kelangkaan BBM solar di daerah pelosok itu perlu ditelusuri oleh instansi terkait, terutama pihak berwajib.

"Masyarakat sampai harus membeli BBM eceran dengan harga per liter Rp 14-15 ribu. Inilah yang membuat saya jadi miris saat berada di tengah masyarakat. Lantas pemda seperti diam, seperti tidak punya kepedulian terhadap warganya," tutur Rachman.

Dia menduga kelangkaan bahan bakar solar subsidi itu terjadi lantaran masih ada mafia BBM yang bermain dengan perlindungan dari oknum tertentu.

"Saya meminta pihak kepolisian Sulteng mengusut dan memastikan kelangkaan BBM solar yang terjadi di masyarakat pelosok desa di Sulawesi Tengah," kata Rachman.

Pihaknya memastikan bakal terus mengecek langsung kondisi masyarakat di dapilnya dan menyerap aspirasi mereka untuk diselesaikan oleh pemerintah daerah maupun pusat.

"Jadi, mohon pemda jangan merasa terusik di saat saya hadir di tengah-tengah masyarakat. Saya hadir untuk menjalankan kewajiban saya selaku pengemban amanah," kata Abdul Rachman Thaha. (fat/jpnn)


Anggota DPD RI Abdul Rachman Thaha (ART) ungkap keluhan masyarakat soal kelangkaan pupuk dan BBM solar subsidi di Sulteng. Pemda jangan terusik.


Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News