UNHCR Desak Australia Hentikan Penahanan Pencari Suaka di Bawah Umur

UNHCR Desak Australia Hentikan Penahanan Pencari Suaka di Bawah Umur
UNHCR Desak Australia Hentikan Penahanan Pencari Suaka di Bawah Umur

Vargas mencatat di Australia saat terdapat lebih dari 600 anak-anak pencari suaka yang berada dalam detensi imigrasi.

Menyinggung mengenai kebijakan baru Australia yang akan membatasi penerimaan pencari suaka yang mengajukan klaim melalui UNHCR Jakarta, Vargas menyatakan hal itu tidak akan menghentikan manusia perahu datang ke Australia.

Menteri Imigrasi Australia Scott Morrison pekan lalu mengumumkan kebijakan yang menyatakan pencari suaka yang mengajukan suaka ke Australia melalui UNHCR Jakarta terhitung sejak Juni 2014, tidak lagi akan diterima di Australia.

Selain itu, mereka yang telah mengajukan suaka sebelum Juni, jumlahnya akan dibatasi dan masa tunggunya akan dibuat lebih lama.

Pihak Kementrian Luar Negeri Indonesia telah memanggil Duta Besar Australia untuk menyampaikan sikap bahwa kebijakan baru Australia ini bisa mengganggu hubungan kedua negara.

Menurut pendapat Vargas, kebijakan baru ini tidak akan menyelesaikan masalah. "Mungkin dalam jangka pendek kedatangan perahu akan berhenti, tapi selanjutnya perahu-perahu itu akan mencari titik keberangkatan baru menuju Australia," katanya.

Pekan lalu sebuah perahu yang mengangkut puluhan pencari suaka ditemukan di salah satu pulau di Micronesia. Menurut para pencari suaka itu, mereka berangkat dari Indonesia dengan tujuan Australia.


Badan urusan pengungsi PBB, UNHCR, mendesak Australia untuk segera menghentikan penahanan para pencari suaka yang masih berada di bawah umur. Menurut


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News