Uni Eropa Berhasil Mengurangi Ketergantungan kepada Rusia

Uni Eropa Berhasil Mengurangi Ketergantungan kepada Rusia
Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen di Brussels, Belgia 30 Mei 2022. Foto: ANTARA/REUTERS/Johanna Ger

"Dari puncaknya pada Agustus, saat itu 350 euro per megawatt jam, sekarang turun 80% pada bulan ini, di bawah level sebelum perang Ukraina," tutur dia.

Tentang upaya EU untuk mengembangkan energi bersih, von der Leyen mengatakan "Undang-Undang Industri Nol Bersih" akan mengidentifikasi tujuan yang jelas untuk teknologi bersih Eropa pada tahun 2030, yang akan sejalan dengan "Undang-Undang Bahan Baku Penting".

EU, katanya ingin mencapai tingkat nol bersih dalam kurang dari tiga dekade.

"Kami harus mencapai nol bersih, tetapi jalan menuju nol bersih berarti mengembangkan dan menggunakan berbagai teknologi bersih baru di seluruh ekonomi kita--dalam transportasi, bangunan, manufaktur, dan energi,” kata dia.

Dia menjelaskan bahwa teknologi bersih sekarang menjadi sektor investasi dengan pertumbuhan tercepat di Eropa, yang nilainya tumbuh hingga dua kali lipat antara tahun 2020 dan 2021.

EU bersama dengan Amerika Serikat mengajukan hampir satu triliun euro (sekitar Rp 16.390 triliun) untuk mempercepat ekonomi berbasis energi bersih.

"Ini memiliki potensi untuk secara besar-besaran mendorong jalan menuju netralitas iklim," kata von der Leyen.

Tetapi, ujarnya, bukan rahasia lagi bahwa elemen-elemen tertentu dari desain Undang-Undang Pengurangan Inflasi AS menimbulkan sejumlah kekhawatiran terkait beberapa insentif yang ditargetkan pada perusahaan.

Setahun yang lalu, Eropa memiliki ketergantungan besar pada bahan bakar fosil Rusia. Bagaimana sekarang?

Sumber Antara

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News