Uni Irma Sebut Impor Beras Tindakan Zalim
jpnn.com, JAKARTA - Politikus Partai NasDem Irma Suryani Chaniago menentang rencana impor beras dalam jumlah besar di saat petani tengah melakukan panen raya padi.
"Impor beras dengan alasan apa pun saat panen raya adalah tindakan zalim pada petani. Apalagi kepala bulog sudah menyatakan bahwa stock impor masih cukup," kata Irma Suryani kepada JPNN.com, Senin (22/3).
Perempuan yang akrab disapa dengan panggilan Uni Irma itu menyebut dalam masa pandemi Covid-19, harus ada sensitivitas yang tinggi terhadap rakyat, terutama kepada para petani.
Dia juga meyakini dengan menyerap gabah hasil panen raya dari petani secara maksimal dan stok beras impor yang ada di gudang bulog, harga beras tetap akan stabil.
Kebijakan impor menurut dia hanya dibutuhkan jika stok beras di gudang bulog sudah terdistribusikan.
"Hal ini penting dilakukan agar stok beras di gudang bulog tidak rusak dan harga gabah petani tetap stabil," kata mantan legislator Senayan itu.
Oleh karena itu, Irma menyarankan kepada Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi dan menko perekonomian tidak perlu terburu-buru melakukan impor lantaran momentumnya tepat.
Terlebih lagi, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo dan jajaran tengah berkonsentrasi pada panen raya padi dan menyerap gabah petani agar harga tidak jatuh.
Irma Suryani Chaniago meminta Mendag Luthfi dan Menko Perekonomian untuk tak buru-buru impor beras.
- Jepang Tertarik Belajar dari Indonesia Soal Pengembangan Start-Up E-Commerce
- Menko Airlangga Sebut Indonesia Negara ASEAN Pertama Jadi Anggota OECD
- Mewakili Jokowi di Asia Business Councils, Airlangga: Inflasi Tetap Terkendali
- Airlangga Sampaikan Seruan Presiden Agar Iran-Israel Menahan Diri
- Anggaran Pupuk Subsidi Ditambah Rp 28 T, Uni Irma Apresiasi Perjuangan Mentan Amran
- Tito Bandingkan Harga Beras Indonesia & Singapura, Konon Murah karena Impor