Uni Puan Maharani: Revolusi Mental Belum Selesai

Uni Puan Maharani: Revolusi Mental Belum Selesai
Ketua DPR RI Puan Maharani. Foto Humas DPR RI

jpnn.com, JAKARTA - Ketua DPR Puan Maharani bicara soal gerakan Revolusi Mental yang diketahui menjadi jargon Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat kampanye Pilpres 2014.

Menurut Uni Puan, gerakan revolusi mental dinilai sangat penting khususnya bagi generasi muda. Sekaligus sebagai syarat agar bangsa ini mencapai kemajuan dan mampu menghadapi berbagai tantangan.

"Saya tegaskan bahwa revolusi mental masih terus berjalan. Revolusi mental belum selesai," kata Puan saat berbicara di pembukaan Gebyar Milenial Revolusi Mental 2020 yang berlangsung di Manado, Rabu (23/9).

Namun, Puan mengikuti acara yang bersamaan dengan perayaan HUT ke-56 Provinsi Sulawesi Utara itu secara daring dari Jakarta.

Puan menjelaskan bahwa konsep revolusi mental diperkenalkan oleh Presiden Pertama RI Soekarno kepada bangsa ini pada tahun 1957.

Masa itu, Bung Karno -panggilan Soekarno, menyebut revolusi mental sebagai gerakan hidup baru untuk menggembleng manusia Indonesia menjadi manusia baru yang berhati putih, berkemauan baja, bersemangat elang rajawali dan berjiwa api.

Gerakan ini kemudian kembali digaungkan 57 tahun kemudian atau pada 2014 lalu.

"Pada tahun 2014, Indonesia diingatkan kembali tentang pentingnya konsep revolusi mental untuk diterapkan secara nyata," lanjut Puan.

Perempuan pertama yang menjadi ketua DPR ini menilai revolusi mental sebagai gerakan nasional yang menitikberatkan pada tiga nilai utama, yakni integritas, etos kerja dan gotong royong.

Puan Maharani kembali bicara gerakan revolusi mental yang menjadi jargon Presiden Jokowi saat kampanye Pilpres 2014.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News