Unjuk Rasa di Iran Semakin Memanas, Badan Intelijen Mengancam Jatuhkan Sanksi

Unjuk Rasa di Iran Semakin Memanas, Badan Intelijen Mengancam Jatuhkan Sanksi
Para pengunjuk rasa telah membakar kantor polisi dan kendaraan karena kemarahan publik atas kematian Mahsa Amini. (Reuters: WANA)

Amerika Serikat pada hari Kamis, telah memberikan sanksi karena moralitas Iran, menuduh mereka telah melakukan kekerasan terhadap perempuan Iran dan melanggar hak pengunjuk rasa Iran, ujar Bendahara AS.

Kebebasan pribadi

Kematian Mahsa telah membangkitkan amarah terhadap isu kebebasan pribadi di Iran, termasuk di antaranya aturan gaya berpakaian yang ketat bagi perempuan, dan guncangan ekonomi akibat sanksi tersebut.

Pemimpin Iran khawatir munculnya unjuk rasa di tahun 2019 akibat kenaikan harga gas, fenomena paling berdarah di negara tersebut, bisa kembali terulang lagi.

Sekitar 1.500 orang terbunuh dalam unjuk rasa tersebut.

Pengunjuk rasa juga mengutarakan amarah mereka pada Kepala Negara Iran Ayatollah Ali Khamenei.

"Mojtaba, semoga Anda meninggal dan tidak menjadi Kepala Negara," sahut pengunjuk rasa di Tehran, mereferensi pada anak Ayatollah yang menurut beberapa orang bisa melanjutkan warisan kepemimpinan ayahnya.

Diproduksi oleh Natasya Salim dari laporan ABC News dalam bahasa Inggris



Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?

Unjuk rasa atas kematian Mahsa Amini dalam tahanan, yang ditangkap karena mengenakan


Redaktur & Reporter : M. Adil Syarif

Sumber ABC Indonesia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News