Untuk Perempuan yang Merasakan Nyeri saat Menstruasi, PT Bayer Punya Solusi
Saat ini, lanjut Dewi, kasus serius masih terjadi di tingkat global dan regional.
"Dengan meningkatkan standar diagnosis dan pengobatan di Asia, kami berharap mereka dapat memberikan hasil yang terbaik bagi pasien,” kata Dewi pada Selasa (29/3).
Bukan hanya menimbulkan dampak negatif bagi ekonomi Asia akibat perawatan medis dan bedah yang tinggi, endometriosis juga menimbulkan beban serius bagi kesehatan fisik dan mental pada perempuan.
Kasus endometriosis di Asia juga diperparah oleh lambatnya perempuan dalam mencari diagnosis dan pengobatan awal akibat berbagai miskonsepsi.
Misalnya, banyak perempuan yang mengabaikan nyeri pinggul saat menstruasi padahal nyeri itu bisa memiliki kemungkinan endometriosis yang menyebabkan infertilitas.
Untuk itu, Bayer bertekad untuk mengedukasi dan mendorong perempuan agar mendapatkan pengobatan sedini mungkin.
"Dilatarbelakangi hal ini, Bayer meluncurkan kampanye #DontLiveWithPain untuk mendorong perempuan mencari intervensi dan perawatan dini dan berhenti menderita dalam diam karena mengira nyeri haid adalah suatu hal yang normal," tutur Dewi.
Kampanye tersebut menjelaskan dampak negatif endometriosis terhadap kehidupan sosial dan pribadi perempuan.
Banyak perempuan yang mengabaikan nyeri saat menstruasi padahal itu bisa memiliki kemungkinan endometriosis yang menyebabkan infertilitas.
- 'Kartini Tani' jadi Cara Pupuk Indonesia Memberdayakan di Sektor Pertanian
- Brengkes Ikan, Cara Perempuan Menyangga Kebudayaan
- Clara Shafira Krebs Siap Harumkan Nama Indonesia di Ajang Miss Universe 2024 di Meksiko
- PNM & JAMKRINDO Gelar Pelatihan Kewirausahaan Membatik untuk Perempuan Disabilitas
- Veronica Tan Minta Kaum Perempuan Lebih Pintar dan Mandiri
- Pendekatan GESI Pastikan Keterlibatan Perempuan Dalam Rencana Pembangunan Desa