Untung Ada Kupat Tahu Doclang 405 di Jembatan Merah

Untung Ada Kupat Tahu Doclang 405 di Jembatan Merah
Kupat Tahu Doclang 405 jadi legenda di Kota Bogor. Foto: dari Radar Bogor

Dia menceritakan kembali pada saat awal dirinya membuka usaha ini. Menurutnya, tiga tahun pertama menjual doclang, belum mendapat untung yang sepadan. Karena pada saat itu, dirinya juga masih menjual rokok, jadi dirinya lebih banyak mengambil untung dari hasil penjualan rokok.

Karena kegigihan dan keyakinannya untuk memajukan makanan legendaris ini, dia terus berusaha menjual dagangannya lebih giat lagi, dengan bermodalkan hasil penjualan rokok yang dia jual setiap hari.

Awalnya, dia ragu akan doclang yang dia jual karena dianggap makanan zaman dulu. Namun, semangatnya dan sang istri tak pernah padam. Hingga saat ini terbukti perkembangan doclang nya yang sudah terkenal, baik dari Bogor maupun luar Bogor.
“Alhamdulillah perkembangan sekarang ramai terus. Pengunjung banyak datang, tidak hanya akhir pekan. Hari-hari biasa pun selalu ramai,” terangnya.

Karena banyaknya pelanggan, doclang yang dia jual buka hingga 24 jam non-stop. Hal ini karena masukan-masukan dari pelanggan yang berdatangan untuk membukanya 24 jam. Maka dengan seperti itu, doclang yang dijual dengan harga Rp12 ribu ini, sudah mampu memperkerjakan karyawan sebanyak sembilan orang.

“Iya buka selama 24 jam karena memang pesanan dari pelanggan. Karyawan bekerja secara bergantian. Karyawan pun masih keluarga dan tetangga sekitar,” katanya.

Demi mengikuti perkembangan zaman dan memudahkan pelanggan, doclang miliknya tak hanya dijual di sekitar Jembatan Merah, kini penikmat doclang bisa memesan melalui aplikasi online. Selain itu, dia selalu menerima banyak pesanan untuk berbagai acara. Baik itu acara besar maupun acara biasa.

Saat perayaan Cap Go Meh (CGM) atau Bogor Street Festival (BSF) kemarin, dirinya membawa sekitar 200 porsi. Dan, dirinya mengaku semua itu hampir habis dinikmati oleh pengunjung yang berdatangan.

“Pertama kali jualan di CGM tahun ini. Namun, tahun-tahun sebelumnya hanya kebagian pesanan kupatnya saja yang dipesan oleh panitia di sana. Jumlahnya pun sampai 600 kupat yang dipesan,” ucapnya.

Aos berjualan doclang dari 2002 sampai 2016 silam. Kini, dia menyerahkan kepada anak, adik dan keponakan meneruskan usaha.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News