Usia Kian Muda, Bukan Sekadar Berhenti Menstruasi

Usia Kian Muda, Bukan Sekadar Berhenti Menstruasi
ilustrasi. FOTO: ist

Dia mencontohkan, ada salah seorang pasiennya yang masih berusia 19 tahun. Karena mengidap diabetes melitus tipe 1 sejak usia 13 tahun, salah satu efek samping yang dialami ternyata menopause dini pada usia yang masih belia tersebut.

Penyebab lain menopause dini, lanjut Budi, juga terbilang sangat bervariasi. Misalnya, kecelakaan yang mengharuskan pengangkatan kedua ovarium. Bisa juga disebabkan penyakit autoimun. Yakni, daya tahan tubuh menyerang tubuh sendiri seperti penyakit lupus.

Bila sudah mengalami menopause dini, Budi biasanya memberikan pilihan kepada pasien untuk menjalani terapi substitusi hormon. Ada dua jenis hormon yang biasa digunakan untuk terapi pengganti hormon estrogen dan progesteron. Jika pasien masih mempunyai rahim, terapi yang tepat adalah pemberian hormon estrogen dan progesteron. Bagi pasien yang sudah tidak memiliki rahim karena operasi, diperlukan hormon estrogen saja.

’’Untungnya, dengan kemajuan teknologi sekarang, kualitas hidup tetap bisa dipertahankan melalui terapi sulih hormon ini,’’ ucapnya. Dengan pemberian terapi, keluhan yang dialami perempuan penderita menopause dini seperti kekeringan pada vagina dan pengeroposan tulang setidaknya bisa berkurang.

Tapi, terapi sulih hormon tentu juga akan diberikan selama pasien tidak mempunyai kontraindikasi. Misalnya, pasien kanker payudara. Yang jelas, terapi sulih hormon tidak akan berefek samping jelek berlebih.

Menurut Budi, hormon estrogen memang bagaikan dua mata pisau. Bisa memberikan keuntungan dan kerugian. ’’Tapi, kalau sejauh ini buktinya sering memberikan keuntungan, kenapa tidak dicoba saja?’’ ujarnya.

Dia menambahkan, bila perempuan mengalami menopause pada usia normal, angka harapan hidupnya makin tinggi. Dia mencontohkan, kalau seseorang mengalami menopause mulai usia 50 tahun, angka harapan hidup perempuan itu mencapai usia 75 tahun. Sebab, berdasar catatan medis, seseorang bisa hidup tanpa hormon estrogen selama 25 tahun. Karena itu, bagi mereka yang mengalami menopause dini dan tidak menjaga kesehatan, potensi harapan hidupnya akan menurun.

Spesialis kandungan RSUD dr Soetomo dr Sri Ratna Dwiningsih SpOG (K) menambahkan, gejala yang paling sering dialami pasien menopause dini adalah nyeri saat berhubungan badan. Sebab, lendir di organ intim perempuan berkurang. Selain itu, tulang terasa ngilu karena kepadatan massa tulang menurun (osteoporosis). Juga, keputihan berulang yang tidak kunjung selesai, padahal sebetulnya sudah diobati.

DULU seorang perempuan mengalami masa menopause pada usia 48–51 tahun. Namun, belakangan banyak perempuan yang mengalami menopause dini

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News