Usul Dinamai Provinsi Batak

Usul Dinamai Provinsi Batak
Usul Dinamai Provinsi Batak

“Demikian juga dengan kata Batak. Ketika ada orang Batak yang tinggal di bulan sekali pun, dia pasti akan setuju dengan nama ini. Karena Batak itu sebuah energi luarbiasa dan itu merupakan magnit yang menjadi kekuatan besar bagi pembangunan nantinya,” kata Hinca.

Ketua Komisi Disiplin Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) ini menilai, ketika nama yang dipakai Provinsi Batak, Komisi II nantinya juga hanya tinggal mengukuhkan saja. Karena seluruh aspek-aspek berdirinya sebuah daerah menjadi provinsi baru, sudah sangat lengkap. Mulai dari bahasa, budaya, luas wilayah maupun sumberdaya alam yang dapat menopang kesejahteraan masyarakat secara luas.

“Dengan menyebut Provinsi Batak, maka daerah tersebut secara otomatis langsung mendunia. Karena paling tidak masyarakat dunia jauh lebih mengenal Danau Toba berada di Tanah Batak daripada di Tapanuli. Apalagi saat ini Danau Toba menjadi salah satu warisan taman geopark dunia. Karena itu jika memungkinkan, nama sebaiknya diubah. Saya bersedia memberikan penjelasan lebih detail ke Komisi II, karena ini menyangkut filosofi, fakta dan demi memercepat pembangunan ke depan nantinya,” kata pria yang sejak 2010 lalu aktif mengkampanyekan ‘Siholma Provinsi Batak’ (Rindu Provinsi Batak).

Hinca yakin pemekaran juga mampu memercepat pembangunan, karena saat ini pemerintah telah meresmikan penggunaan Bandara udara Kuala Namu Internasional Airport (KNIA), lengkap dengan ruas jalan tol sebagai penghubung. Artinya hanya dengan memerpanjang luas jalan tol yang ada hingga ke Pematang Siantar, maka pariwisata di Danau Toba akan kembali menggeliat.

Namun tentunya infrastruktur jalan, perlu ditambah dengan sejumlah pembangunan lain. Di antaranya perlu dibangun paling tidak hingga 25-50 hotel di daerah Danau Toba. Jika ini terwujud, maka pertemuan-pertemuan kelas dunia yang selama ini diselenggarakan di Bali, dapat pindah ke Danau Toba.

“Kalau menggunakan istilah Provinsi Batak, saya kira orang Batak di luar negeri juga akan terpanggil terus menerus mempromosikan daerah asalnya. Misal orang Batak di Hollywood, akan mempromosikan pembuatan film di Danau Toba. Langkah ini sama seperti yang saya dorong beberapa waktu lalu, agar digelar festival renang internasional keliling Danau Toba. Nah kalau hal-hal seperti ini dilakukan dengan konsep yang matang, maka dalam waktu 10 tahun provinsi hasil pemekaran saya yakin bisa mengalahkan provinsi induk,” ujarnya.

Karena itu penggunaan istilah nama menurut Hinca penting untuk kembali dipikirkan. Agar nantinya pemekaran tidak lahir sungsang. “Kan kalau salah nama, harus ada upacara-upacara lagi. Namun saat menggunakan nama Batak, sampai ku bilang orang Batak di bulan pun pasti setuju. Sementara kalau hanya menggunakan Tapanuli, mungkin beberapa teman misalnya di Simalungun, akan kurang mendukung,” katanya.(gir/jpnn)


Berita Selanjutnya:
Anggota DPRD Ikut Tes CPNS

JAKARTA – Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Demokrat, Hinca Pandjaitan, sangat setuju dan berharap Komisi II DPR RI dapat segera merealisasikan


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News