Vaksin Nusantara (2)

Oleh Dahlan Iskan

Vaksin Nusantara (2)
Dahlan Iskan di ruang perawatan pasien Covid-19 di sebuah rumah sakit di Surabaya. Foto: disway.id

Tidak perlu dalam. Cukup sampai ke bagian lemak. Tidak harus sampai otot seperti vaksin yang ada sekarang.

Semua peralatan tadi (alat pengambil darah, bag-plastik-tiga-kamar dan alat penyuntik) ditempatkan dalam satu kotak sebesar kotak tisu. Atau sebesar kotak sepatu.

Di kotak itu dilengkapi barcode. Agar kotak Anda tidak tertukar dengan kotak orang lain.

Anda bisa menyimpan kotak berisi cell itu di tempat Anda menjalani proses vaksinasi. Misalnya di poliklinik. Atau di Puskesmas. Atau di lab seperti Prodia.

Bisa juga, kotak itu Anda bawa pulang. Untuk didoain selama 7 hari 7 malam. Atau he he diberi asap dupa –asal jangan dimasukkan ke dalamnya.

Kotak itu dimasukkan kulkas juga boleh, tapi tidak harus. Asal jangan dijemur atau direbus. Apalagi digoreng –karena hanya saham yang boleh digoreng.

Ketika darah-putih-terdidik tadi masuk kembali ke tubuh kita, maka otomatis tubuh kita sudah memiliki anti virus Covid-19. Tidak perlu menunggu 2 atau 3 minggu.

Tentu pada hari-hari berikutnya jumlah antivirus kita akan naik. Itu karena sel-terdidik kita tadi juga menjadi pendidik sel-sel kita yang lain.

Untung ada dokter-Jendral Terawan Agus Putranto. Yang rupanya memiliki banyak info tentang penemuan baru apa saja di dunia ini.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News