Vaksin Nusantara

Oleh Dahlan Iskan

Vaksin Nusantara
Dahlan Iskan. Foto: Ricardo/JPNN.com

Ketiga, tidak perlu disimpan di suhu dingin. Cukup di ruangan biasa. Puskesmas yang kulkasnya sudah penuh pun tidak harus beli kulkas baru. Pun kalau listrik mati. Tidak membuat Vaksin Nusantara sampai rusak. Berarti cocok sekali dengan kondisi Indonesia.

Indonesia benar-benar tiba-tiba unggul.

"Kan ini teknologi Amerika. Mengapa disebut Vaksin Nusantara?" tanya saya.

"Karena di Amerika sendiri belum dikembangkan. Pengembangan pertamanya dilakukan di Indonesia. Dengan peralatan sepenuhnya buatan Indonesia," ujar Haryono Winarta.

Saya kenal Haryono itu. Saya selalu memanggilnya Ming. Nama Tionghoanya memang Liu Ming Ming. Arek Suroboyo asli.

Ming-lah yang mendampingi Dokter Terawan. Mertua Ming memang punya pabrik obat besar di Surabaya. Yang selama ini juga memproduksi obat-obat resep dokter untuk pasien Covid-19.

Ming lulusan SD YPPI Kapasari, Surabaya. Lalu disekolahkan ke Singapura.

Ayahnya adalah kontraktor drilling minyak mentah. Maka Ming bisa langsung meneruskan kuliah di Amerika.

Pembalap kita adalah: dokter cum jenderal Terawan Putranto. Kalau Vaksin Nusantara-nya berhasil, Indonesia bisa menyalip di tikungan pada balapan vaksin dunia.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News