Verifikasi BNPB soal Korban Longsor Sukabumi

Verifikasi BNPB soal Korban Longsor Sukabumi
Sutopo Purwo Nugroho. Foto: Fathan Sinaga/JPNN.com

jpnn.com, SUKABUMI - Tim Search and Rescue (SAR) masih terus melakukan pencarian korban longsor di Dusun Garehong, Desa Sirnaresmi, Kecamatan Cisolok, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat.

Longsor terjadi tiba-tiba pada Senin (31/12) sekitar pukul 17.30 WIB. "Tim SAR terus melakukan pencarian korban longsor," kata Kepala Pusat Data, Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho, Selasa (1/1). 

Sutopo menjelaskan, hingga Selasa (1/1), pukul 02.30 WIB, tercatat 32 kepala keluarga (KK) atau 107 jiwa terdampak longsor. Sebanyak dua orang meninggal dunia, tiga luka-luka, dan 61 jiwa di pengungsian. "Sebanyak 41 orang belum ditemukan," tegasnya. 

Menurut Sutopo, jumlah korban meninggal awalnya simpang siur karena kondisi yang panik. Informasi yang beredar di lapangan dan sosial media, korban meninggal dua, empat, lima dan delapan orang. "Namun setelah dilakukan verifikasi di posko sementara, ada dua korban meninggal," ujarnya.

Berdasar data sementara, terdapat 30 unit rumah tertimbun akibat longsor tersebut.

BPBD Kabupaten Sukabumi mengirim tim ke lokasi kejadian. BPBD Kabupaten Sukabumi bersama Basarnas dan warga setempat melakukan evakuasi dan pendataan. "Saat ini kegiatan pencarian serta evakuasi korban terdampak longsor dihentikan, karena kondisi di lapangan diguyur hujan dan listrik padam," paparnya. 

Komunikasi dengan tim di lapangan hanya bisa menggunakan handy talkie. Jalanan yang terjal, berbatu dan ditambah cuaca hujan rintik menyulitkan tim untuk melakukan evakuasi. "Untuk evakuasi diperlukan alat berat namun kondisi akses jalan dan medan cukup berat menuju lokasi bencana," pungkasnya. (boy/jpnn)


Jumlah korban meninggal akibat longsor Sukabumi sempat simpang siur. Ada yang menyebutkan dua, empat, lima bahkan delapan.


Redaktur & Reporter : Boy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News