Virus Corona Menyebar, Bisnis Hotel dan Pariwisata Lesu

Virus Corona Menyebar, Bisnis Hotel dan Pariwisata Lesu
Ketua Umum Perhimpunan Hotel & Restoran Indonesia (PHRI) Hariyadi B Sukamdani di Jakarta, Kamis (12/3). Foto: Elfany Kurniawan/JPNN.Com

jpnn.com, JAKARTA - Virus corona atau COVID-19 yang tengah mewabah telah berdampak pada perekonomian nasional. Sektor hiburan dan pariwisata pun mulai merasakan imbas penyebaran virus asal Tiongkok itu.

Menurut Ketua Umum Perhimpunan Hotel & Restoran Indonesia (PHRI) Hariyadi B Sukamdani, sektor pariwisata sangat bergantung pada stabilitas sosial, politik, keamanan dan lingkungan. Apabila stabilitas salah satu faktor itu terganggu, kinerja pariwisata akan terkena imbasnya.

Hariyadi mengungkapkan, saat ini okupansi hotel di DKI Jakarta tinggal 30 persen akibat penyebaran virus corona. “Di sektor hotel dan restoran sudah mulai terasa sekali dampaknya,” ujar Haryadi di Jakarta, Kamis (12/3).

Bos PT Hotel Sahid Jaya International Tbk itu menjelaskan, pertumbuhan ekonomi domestik harus terus dijaga. Oleh karena itu Haryadi mengharapkan pengusaha dan sektor industri bekerja sama dengan pemerintah.

"Semua harus tetap aktif melakukan kegiatan demi menjaga ekonomi nasional, karena mata rantai ekonomi Indonesia juga menyentuh hingga level grass root, contohnya UKM yang sangat erat berhubungan dengan pariwisata,” ujarnya.

Hariyadi menambahkan, saat ini pemerintah melalui Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif telah mencanangkan pemberian insentif untuk mendorong peningkatan wisatawan nusantara melalui diskon tiket pesawat. “Hal ini diharapkan dapat meningkatkan belanja domestik di sektor pariwisata,” tandas Hariyadi.(cuy/jpnn)

Virus corona atau COVID-19 yang tengah mewabah telah berdampak pada sektor hiburan dan pariwisata.


Redaktur & Reporter : Elfany Kurniawan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News