Wacana Airlangga Diusung Koalisi Besar, Golkar: Ideal Lanjutkan Kinerja Jokowi
Meski demikian, Lamhot mengatakan terlalu dini membahas siapa yang akan diusung sebagai capres dan cawapres dalam Koalisi Besar.
Menurutnya, yang perlu dilakukan terlebih dahulu adalah menyamakan frekuensi sehingga memiliki kesamaan visi dalam menjalankan koalisi nantinya.
"Dalam tahap itu dulu yang harus kita samakan frekuensinya, khususnya dengan Gerindra dan PKB, Koalisi Indonesia Raya. Soal nanti capres sama cawapres itu kan tentu akan dibahas secara musyawarah dengan lima partai, bahkan kalau dengan PDIP nanti jika mereka ikut bergabung dalam koalisi besar ini. Tapi untuk saat ini kita belum pada tahap membicarakan siapa capres siapa cawapres," ucap Lamhot.
Selain menyamakan frekuensi dan visi, di dalam koalisi ini juga belum sampai pada pembahasan partai apa yang nantinya akan menjadi pemimpin koalisi.
Terkait hal itu, Lamhot menegaskan sudah seharusnya Golkar lah yang memimpin koalisi, mengingat perolehan kursi Golkar lebih besar ketimbang keempat partai lainnya, yaitu Gerindra, PAN, PPP, PKB.
"Secara perolehan kursi, Golkar ini kan peroleh kursi terbesar. Jadi sudah selayaknya lah Golkar yang akan memimpin koalisi besar ini, gitu," kata Lamhot. (dil/jpnn)
Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto memiliki kans yang besar untuk dapat diusung capres atau cawapres koalisi besar
Redaktur & Reporter : M. Adil Syarif
- Menko Airlangga Sebut Investasi Tak Memiliki Bendera, Indonesia Buka Peluang
- Golkar, PAN, dan Demokrat Siap Menangkan Jaro Ade Jadi Bupati Bogor
- Pilkada Harus Jadi Momentum Golkar Menjaring Tokoh Karismatik untuk Kepemimpinan Nasional
- Ganjar Pilih Jadi Oposisi, Bamsoet Bilang Begini
- Bertemu Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Memuji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia
- Jepang Tertarik Belajar dari Indonesia Soal Pengembangan Start-Up E-Commerce