Wacana Duet Anies-AHY Menguat, Prabowo Kandas?
Sehingga, menurut Ujang, siapapun yang akan maju menantang Jokowi, baik Prabowo atau Anies akan sulit menang melawan Jokowi.
“Jokowi itu sudah memilih lawan. Jadi dia tahu lawannya paling Prabowo atau Anies, makanya harus diselesaikan,” ujarnya.
Prabowo Lawan Sebanding bagi Jokowi
Ujang menilai Prabowo adalah satu-satunya calon yang paling realistis didorong, menimbang hanya popularitas dan elektabilitasnyalah yang mampu mengimbangi kekuatan Jokowi di Pilpres 2019. Maka, dengan asumsi koalisi Gerindra, PAN dan tentunya ditambah Demokrat yang solid jadi mestinya taka da lagi kekhawatiran untuk kalah.
“Untuk itu, Gerindra bersama partai koalisinya harus menghilangkan kekhawatiran akan kalah jika terjadi rematch Prabowo vs Joko Widodo,” jelas Ujang.
Ujang pun menegaskan, bahwa keragu-raguan dan banyaknya opsi figure lain selain Prabowo akan membuka ruang konflik dan Tarik menarik kepentingan di internal koalisi di luar kubu Jokowi.
“Kombinasi figur dan berjalannya mesin partai koalisi adalah kunci. Dibutuhkan soliditas sejak dini agar perjalanan memperebutkan kursi RI1-RI2 berjalan mulus,” terang Ujang.
Dia juga menilai, dengan bergabungnya Demokrat dalam koalisi Gerindra menambah kekuatan yang tidak perlu lagi dikhawatirkan. Karena, faktor SBY yang pernah berkuasa selama 10 tahun cukup besar untuk menambah kekuatan koalisi.
Ujang menilai wacana duet Anies-AHY merupakan salah satu strategi yang dilakukan kubu Jokowi untuk memecah kekuatan lawan, yaitu koalisi Prabowo Subianto.
- Pernyataan Paloh yang Sungkan Minta Jatah Menteri Dianggap Basa-basi Politik
- Menko Airlangga dan Sekjen OECD Bahas Akselerasi Keanggotaan Indonesia
- Cak Imin Mengaku Sudah Menitipkan Ini kepada Prabowo
- May Day, Prabowo Mengajak Buruh Berjuang Bersama Mewujudkan Indonesia Emas
- Dahulu Dipanggil Pak Menhan, Sekarang Mas Bowo, Qodari: Jokowi - Prabowo Dwitunggal
- Pilpres Era Jokowi Munculkan Gejala Otoritarianisme Baru